Jumat, 30 Januari 2015

Persahabatan yang indah (cerpen)


Apa jadinya jika ada seseorang memiliki nama yang sama dengan orang lain? Nama yang sama persis. Begitulah yang dialami oleh Gita dan Githa. Nama mereka sama persis. Yang membedakan nama mereka hanyalah sebuah huruf, yaitu H. Nama lengkap mereka juga sama persis. Nama lengkap Gita adalah Aninda Sagita Putri, sedangkan nama lengkap Githa adalah Aninda Sagitha Putri. Entah bagaimana, orangtua mereka bisa memberikan nama yang begitu persis. Karena kesamaan inilah, banyak orang yang mengira mereka kembar, hanya dengan mendengar nama mereka. Nama mereka memang sama persis. Namun, banyak hal yang membedakan mereka. Sifat, kedudukan, keluarga, bahkan prestasi mereka berbeda.
          Gita adalah gadis yang baik hati, bijaksana, rajin, dan ceria. Ia sangat peduli dengan orang serta lingkungan di sekelilingnya. Gita lahir ditengah keluarga yang kaya raya. Papanya bernama Krisna Wijaya, yang merupakan pengusaha terkenal dan merupakan salah satu pemilik saham terbesar di New York, Amerika Serikat. Mamanya bernama Lisa Fitriana, yang merupakan psikolog sekaligus penulis terkenal di Indonesia. Karena keluarga Gita yang kaya raya, ia pun mendapatkan pendidikan yang terbaik. Sejak kecil, ia dimasukkan ke berbagai lembaga kursus yang berstandar internasional. Karena itulah, ia selalu menjadi murid paling pintar di sekolahnya.
          Sementara itu, sifat Githa berbanding terbalik dengan Gita. Githa sedikit tomboy, agak ceroboh, cuek, namun selalu ceria dalam kondisi apapun. Sama dengan Gita, Githa juga lahir ditengah keluarga berada. Ayahnya bernama Ahmad Zainal, yang merupakan dokter bedah terkenal di Indonesia. Bundanya bernama Aulia Karina, merupakan seorang dosen di salah satu universitas terkenal di Indonesia. Prestasi Githa tidak sebaik Gita. Prestasi akademiknya biasa saja, tetapi ia selalu masuk 3 besar di kelas. Githa lebih menonjol di bidang non-akademik, seperti pidato, melukis, menyanyi, dan menari.
          Perbedaan mereka memang cukup banyak, tetapi kesamaan mereka juga tak kalah banyaknya. Selain nama yang sama, sekolah, kelas, gaya rambut, tinggi badan, berat badan, bahkan idola mereka sama. Karena memiliki banyak persamaan, Gita dan Githa menjadi dekat sejak pertama kali mereka bertemu.
^-^
          Saat ini dikelas VIII A sedang berlangsung pelajaran sejarah. Mungkin karena materi dan guru yang membosankan, hampir seluruh siswa dikelas ini mengantuk dan nyaris terpejam. Tak terkecuali Gita dan Githa yang duduk sebangku. Mata Gita sudah sangat berat, namun ia berusaha untuk tetap sadar dan mendengarkan penjelasan Miss Ani di depan sana. Berbeda dengan Gita, Githa sudah terlelap sejak 30 menit yang lalu. Buku paket sejarah miliknya terbuka di hadapannya untuk menutupinya yang sedang tertidur.
          “Jadi, James Watt berhasil membuat mesin uap pada tahun…”
          Kriinggg…..!!!!!!
          Bel istirahat baru saja berbunyi. Miss Ani langsung mengakhiri pelajarannya lalu berjalan meninggalkan kelas. Bersamaan dengan itu, Gita langsung memejamkan matanya dan mulai terlelap seperti Githa dan seluruh teman sekelasnya.
          15 menit kemudian, Gita merasa ada yang membangunkannya.
          “Gita! Bangun, Git! Ke kantin yuk..??” gumam sebuah suara.
          Gita langsung terbangun lalu mengangkat wajahnya. Ia mencari sumber suara, ternyata Githa. Githa sudah terbangun, meskipun wajahnya terlihat masih mengantuk.
          “Hah? Ayo.” Balas Gita.
          Mereka berdua pun berjalan bersama menuju kantin dengan langkah lunglai. Sesampainya di kantin, Gita dan Githa langsung menuju wastafel yang berada dipojok kantin lalu mulai mencuci wajah mereka. Setelah merasa segar, barulah mereka memesan makanan di kasir. Setelah selesai, mereka duduk di salah satu tempat yang kosong untuk menikmati makan siang mereka.
          “Barusan ada PR, nggak?” Tanya Githa.
          “Ada. Miss. Ani menyuruh kita meringkas sejarah Marcopolo dan Archimedes. 1 kelompok isinya 2 orang. Minimal 5 lembar. Dikumpulkan minggu depan.” Jawab Gita.
          “Apa? 5 lembar? Banyak banget..” ujar Githa lalu meminum jus jambu miliknya.
          “Banyak? Kamu gimana sih? Bukannya teks pidato kamu saat grand final minggu depan, lebih banyak dari makalah kita ini? Teks pidato kamu itu 8 lembar, dan kamu membuat itu semua SENDIRIAN!” balas Gita.
          Githa hanya tertawa mendengar ucapan Gita. Benar juga, teks pidato miliknya lebih panjang daripada makalah sejarah mereka. Bahkan, ia harus menghafalkan teks pidato itu.
          “Iya, I know. Git, kamu udah download episode terbaru Naruto? Kemarin sudah dirilis lho..” ujar Githa.
          “Oh ya? Kamu serius? Aku belum sempat. Kamu sudah lihat?” Tanya Gita.
          “Sudah. Ceritanya keren banget. Jadi…..”
          Selama sisa istirahat itu, mereka menggunakannya untuk bercerita tentang Naruto dan beberapa anime lainnya. Maklum, mereka adalah penggemar berat anime. Terutama Naruto, AKB0048, Death Note, dan Detective Conan.
^-^
          Hari ini kelas VIII A menerima kabar yang sangat membahagiakan. Miss Alya, wali kelas mereka, baru saja menyampaikan bahwa hari ini Mr Aji tidak bisa mengisi pelajaran olahraga karena istrinya sedang melahirkan. Kebetulan, istri Mr Aji adalah Mrs Nia, guru Bahasa Inggris yang seharusnya mengajar di kelas VIII A setelah pelajaran olahraga. Miss Ita, guru IPA yang mengajar setelah pelajaran Mrs Nia, juga tidak bisa hadir karena sakit. Miss Silvi dan Mr Dimas juga tidak bisa hadir karena ada pelatihan guru Matematika di Singapura. Alhasil, hari ini kelas VIII A tidak ada pelajaran apapun.
          Untuk mengisi waktu luang, Gita dan Githa menonton episode terbaru Naruto di laptop Githa. Teman-teman mereka yang lain juga melakukan aktivitas masing-masing. Ditengah aktivitas Gita dan Githa, tiba-tiba datanglah 2 orang teman mereka. Tara dan Rika.
          “Heh, anak kembar!” panggil Tara.
          Gita dan Githa tidak menjawab panggilan Tara. Mereka masih asik menonton Naruto.
          “Heh, jawab dong!” panggil Rika kesal.
          Merasa tak dihiraukan, Tara langsung menutup laptop Githa. Gita dan Githa langsung memandang mereka dengan ekspresi marah.
          “Kamu apa-apaan sih?! Nggak sopan banget!” seru Githa.
          “Kalian yang nggak sopan. Padahal kami sudah memanggil kalian sejak tadi. Tapi kalian nggak jawab!” balas Tara.
          “Oh ya? Maaf, kami tadi nggak dengar. Memangnya ada apa?” Tanya Gita ramah, meskipun hatinya masih kesal.
          “Kami Cuma mau bilang, bulan depan ada lomba speech di SMA Harapan Jaya. Kami mau menantang kalian!” jawab Rika.
          Gita dan Githa berpandangan. Menantang?
          “Maksud kamu, kalian berdua juga mau ikut lomba itu? Dan bertanding dengan kami?” Tanya Githa.
          “Iya. Kami sudah bosan melihat kalian selalu menjadi pemenang. Kami benci kalian!” teriak Tara.
          Gita dan Githa tertegun. Mereka tidak menyangka, bahwa ternyata Tara dan Rika membenci mereka. Padahal saat kelas VII dulu, mereka adalah teman baik.
          “Kami tidak peduli apa jawaban kalian. Karena aku sudah mendaftarkan nama kalian. Jadi, sampai berjumpa bulan depan. Pasti kalian akan kalah!!” seru Rika lalu berlari keluar kelas bersama Tara.
^-^
          Hari demi hari berlalu. Tanpa terasa, hari ini kalender sudah menunjukkan tanggal 18 Oktober. Itu artinya, hari ini adalah pertandingan antara Gita, Githa, Rika, dan Tara. Pukul 7 pagi, Gita dan Githa sudah sampai di SMA Harapan Jaya. Mereka berangkat bersama menggunakan mobil Githa. Mama Lisa dan Bunda Aulia ikut untuk mendampingi Gita dan Githa. Mereka mengambil nomor peserta dan naskah pidato di bagian administrasi. Ternyata, disana sudah ada Tara dan Rika. Mereka bersama Kak Ajeng, kakak Tara yang bersekolah di SMA Harapan Jaya.
          “Halo, Githa! Halo, Gita!” sapa Kak Ajeng ramah.
          “Hai, Kak!” balas Gita dan Githa.
          Kak Ajeng mengenal Githa dan Gita karena mereka sering mengikuti lomba yang diadakan SMA Harapan Jaya. Terutama Githa, ia selalu mengikuti lomba pidato ataupun membaca puisi dan selalu menjadi pemenang. Karena itulah, Kak Ajeng sangat mendukung Gita dan Githa. Tentang masalah yang terjadi diantara Gita, Githa, Tara, dan Rika, Kak Ajeng tak mengetahuinya.
          Saat Gita dan Githa ingin menyapa Tara dan Rika, tiba-tiba terdengar pengumuman dari pengeras suara yang terpasang tak jauh dari mereka.
          “Untuk seluruh peserta yang mengikuti English Speech Contest, dimohon untuk segera berkumpul di aula karena lomba akan dimulai 30 menit lagi. Terika kasih.”
          Mendengar itu, Gita dan Githa langsung mengambil nomor dan naskah pidato mereka. Setelah itu, mereka bergegas menuju aula. Tara dan Rika mengikuti di belakang mereka. Sedangkan Mama Lisa dan Bunda Aulia memilih untuk menunggu di masjid yang berada di halaman depan sekolah. Kak Ajeng yang menjadi panitia, juga mengikuti Gita, Githa, Rika, dan Tara.
^-^
          Lomba akan dimulai 5 menit lagi. 90 peserta yang berpartisipasi dalam lomba ini, dibagi dalam 9 kelompok. Itu artinya, 1 kelompok terdiri dari 10 orang. Setiap kelompok akan menempati ruangan tertutup yang di dalamnya hanya ada 3 orang juri yang akan menilai mereka. Gita, Githa, Tara, dan Rika berada di ruangan yang sama. Mereka akan tampil sesuai nomor urut mereka. Gita mendapat nomor urut 87, artinya ia akan tampil pada urutan ketujuh. Tara mendapat giliran tampil nomor 3, Rika urutan kelima, sedangkan Githa tampil terakhir.
          Giliran Tara tiba. Ia maju kedepan lalu memulai pidatonya tentang kemerdekaan. Tak lama kemudian, Rika maju dan mulai berpidato tentang lingkungan. Berselang 20 menit, Gita maju kedepan dan berpidato tentang kenakalan remaja. Akhirnya, giliran Githa pun tiba. Saat berhadapan dengan juri, Githa tersenyum lalu membungkuk sedikit tanda memberi hormat. Ketiga juri itu sudah hafal dengan Githa karena ia selalu menjadi pemenang. Dengan santai, Githa memulai pidatonya tentang hari sumpah pemuda.
          Tanpa terasa, hari sudah beranjak siang. Sekaranglah saatnya mengumumkan 3 teratas yang akan memasuki babak grand final. Hasil tersebut diumumkan di aula. Ternyata, Githa menjadi peringkat pertama. Peringkat kedua diraih oleh Siska, murid dari SMP Bintang Jaya. Dan peringkat ketiga diraih oleh Gita. Githa dan Gita sangat bahagia dengan keberhasilan mereka. Tanpa mereka sadari, Tara dan Rika sangat kecewa atas hasil ini.
          “Gita, Githa, kami ingin minta maaf..” ujar Tara.
          “Iya, kami maafkan. Tapi jangan diulangi lagi ya?” balas Githa.
          Tara dan Rika hanya mengangguk.
          “Tujuan kita ikut lomba adalah untuk mencari pengalaman. Bukan mencari kemenangan. Don’t think to be the best, but do your best! Jadi, jangan sedih ya. Kesempatan masih banyak kok!” ujar Gita bijak.
          Tara dan Rika langsung memeluk Gita dan Githa. Ternyata, Gita dan Githa tidak pernah sombong atas prestasi mereka. Tara dan Rika sangat menyesal pernah membenci Gita dan Githa. Tetapi mereka sekarang sadar, tak sepantasnya mereka membenci Gita dan Githa. Semenjak hari itu, mereka berempat menjadi sahabat dan bahagia untuk selamanya.

Cinta aku atau dia (cerpen)


Di suatu sore disebuah rumah makan yang terletak dipusat kota Jakarta, terlihat olivia sedang duduk menyantap makanannya. Tanpa disadarinya terlihat juga sepasang mata memperhatikannya dari sebuah kursi yang tak jauh dari tempat duduknya.
’’eh Glen,disini juga.’’ Sapa olivia saat tersadar ada glen didekatnya.
‘’iya, boleh aku duduk disitu?’’ jawab glen
‘’kenapa tidak…’’ sahut olivia.
Mereka pun mengobrol dan terciptalah keakraban diantara mereka,padahal selama 2 tahun ini mereka satu sekolahan,tapi mereka jarang sekali bertegur sapa, dan entah kenapa hari iitu dlen dan olivia terlihat akrab.
‘’besok weekend ya.. kamu ada planing kemana?” Tanya glen.
“gak ada rencana sih mau kemana. Ya paling jalan sama teman-teman” jawab olivia.
Obrolan itu terhenti saat glen menerima telepon, dan dia pamit untuk pulang lebih dulu karena mendapat panggilan untuk menjemput adiknya. Selepas glen pergi tinggallah olivia duduk sendiri lagi.
“ bosen ah, mendingan aku online dech.”gumam olivia sambil membuka akun facebooknya.
olivia meng-update status yang bertuliskan lirik sebuah lagu yang baru saja didengarnya.
“bodohnya diriku selalu menunggumu yang tak pernah untuk bisa mencintai aku.”
Beberapa saat setelah menulis status itu,mampir sebuah pemberitahuan bahwa Sisil, sahabat dekat olivia mengomentari statusnya.
“siapa sih ka? Kayaknya lagi mendam rasa ‘ma seseorang ya,, cerita dong..”
olivia memang tidak pernah menceritakan kepada siapapun bahwa selama ini dia sedang menyimpan rasa pada seseorang. Hanya diari mungilnya yang menjadi saksi bisu gundah gulana hatinya. Dia berusaha mengelak dari pertanyaan Sisil.
“gak kok,itu cuma lirik lagu aja…” jawab olivia.
Memang sudah lama olivia memperhatikan Vino,teman satu sekolahannya, namun tak ada keberanian untuk mengatakannya. Mereka hanya bisa mengobrol seperti teman biasa, dan olivia risih jika harus berhadapan dengan Vino,karena dia harus menutupi rasa gugupnya.
“hai Vin,,ujan-ujan gini mau pulang?” Tanya olivia saat bertemu Vino di parkiran sekolah.
“nunggu ujan sih lama, ujan kayak gini biasanya awet loh..” sahut Vino ramah.
“oh,ya udah..hati-hati ya,,,” pesan olivia.
Senyum mengembang di bibirnya karena baru saja berpapasan dengan pujaan hati tercinta. Sesampainya dirumah, olive masih saja teringat wajah Vino tadi,tiba-tiba dering handphone membuyarkan lamunannya. Satu pesan dari Rian, teman satu sekolahannya.
“hai Ka..lag ngapain? udah makan belum?” begitulah isi sms tersebut.
“ngapain lagi Rian nhi sms,,gak kapok-kapok juga apa.” Batin olivia kesal.
Begitulah Rian, selalu membuat Olivia risih dengan sikapnya. Selalu sms gak jelas,gak penting pula. Kalau mereka ketemu, pati selalu saja ada kejahilan yang dibuat Rian kepada olivia. Olivia sering dibuat kesal dengan sikap Rian terhadapnya yang dia sendiri tidak tahu apa maksud dan tujuan dari Rian bersikap seperti itu.
“mending aku mikirin Vino. Andai saja Vino yang sms. Aminnnnn,,”gumam olivia.
Lagi-lagi Riska meng-update status facebok-nya yang bernada sedih.
“oh mungkin aku bermimpi menginginkan dirimu….” Begitulah lirik lagu yang menjadi status facebooknya.
“aduh..ngapain sih mikirin Vino lagi,gak bisa berhenti bentar aja kenapa. Kalau bisa jangan berharap lebih deh sama dia,,lupain aja perasaan ini. Lagian dia juga gak bakalan tau perassan aku kalau aku gak ngasih tau ke dia,kalau aku cuma diem aja. Lagian ternyata susah juga nyimpan rasa ini sendirian.” Batin olivia berbicara sendiri.
Besoknya dia memutuskan untuk menceritakan tentang perasaan gundah gulananya selama ini dengan Deva, sahabatnya.
“udahlah Ka,ngapain sih ngarepin yang gak pasti. Toh, dia kan juga gak tau. Angggap aja kamu itu cuma mengagumi.” Saran Deva.
“ya niatnya sih emang mau ngelupain dia, tapi kan kita satu sekolah. Tiap hari ketemu, gimana caranya ngelupain? Mana tiap ketemu dia,aku jadi lupa sama niatku buat ngelupain dia.”
“waduh,,kenapa jadi aku yang bingung ya? Gini aja, kamu jangan maksain buat ngelupain dia, jalanin aja dulu..siapa tahu lama-lama dia bakalan nangkap sinyal-sinyal kamu dan bakalan tahu perasaan kamu ke dia. Kamu berdo’a aja.”
“eh tapi Va, gue juga ngerasa sinyal-sinyal dari dia. Kadang nih ya,aku sering ngeliatin dia.. eh kadang aku sering ketemu mata sama dia.’
“jangan-jangan tanpa kamu tahu,dia juga sering ngeliatin kamu.”
“hmm…..semoga aja, jadi aku gak galau lagi, ya gak?”
‘amiinn..aku do’ain aja deh.”
Pagi yang cerah membuka semangat baru bagi olivia untuk memulai aktivitasnya di sekolah. Lagi-lagi olivia bertemu Rian di koridor sekolah dan Rian lagi-lagi mencoba menggodanya. Dengan sengaja dia menarik tangan olivia hingga olivia tersungkur ke tubuh Rian.
“ih.kamu gak bisa diem apa. Sehari aja gak jahil bisa gak?’ serang olivia garang.
Rian pun hanya membalas dengan senyuman. Dan itu membuat olivia bertambah kesal.
“aduh Va, Rian tuh gak bisa berheti gangguin orang. Tiap malem aja pasti ada sms dari dia,yang isinya tuh gak penting banget.” Cerita olivia kepada Deva.
“wah jangan-jangan dia naksir kamu ka” goda Deva.
“ waduh..aku mohon dengan sangat,,jangan sampai itu terjadi. Aku kan pengennya deketin Vino.kenapa jadi temennya yang kecantol.”
Deva hanya tertawa melihat wajah sahabatnya itu yang sedang gusar.
Malam ini olivia merenung sambil mendengarkan lagu favoritnya. Sementara matanya tak beralih dari langit yang berhiaskan bintang berkilauan. Sesekali matanya memandang foto Vino yang kemarin dia curi dari handphone temannya.
“Vin,kapan kamu bisa ngerti perasaan aku,kapan kamu bisa tau? Aku capek mendam rasa ini sendirian Vin.kapan kamu tahu,aku disini nunggu kamu Vin.” Gumam Olive.
Untuk menghibur dirinya,dia membuka akun facebook-nya dan ada satu pesan yang ternyata dari Glen dan isinya cukup mengagetkan olivia.
“ ka..i love you.” Riska membaca pesan itu berulang kali.
Besoknya olivia langsung menceritakan itu kepada Deva.
“waduh ka,jangan-jangan Glen……” Deva menggantungkan kalimatnya.
“jangan-jangan apa Va..” Tanya olivia.
“ Ya…jangan dong Va, kemarin Rian,sekarang Glen, coba aja Vino,pasti aku tanggapin dengan senang hati.” olivia mengerti maksud kalimat Deva setelah sesaat berfikir.
“ ya udah deh..aku tahu cintanya Cuma buat Vino seorang, yang lain bisanya ngarep aja deh.” Kata Deva sambil tersenyum.
Rasa suka yang dialami olive terus hadir walaupun dia telah mencoba untuk mengabaikan rasa itu. Tiba-tiba datang Deva mengusik ketenangannya yang sedang merenung.
“ hey, olivia Vino.” Kaget Deva.
“ apaan sih, olivia aja, bukan Olivia Vino.”
“bentar lagi juga bakalan jadi Olivia Vino” goda Deva.
“Amiinn Ya Allah…..” harap olivia.
“eh, kamu tahu gak,aku denger kemarin Vino jalan sama adek kelas kita, si Yessi itu lho.”adu Deva.
“ya terserah dia lah. Aku juga gak akan terlalu berharap banyak sama dia.” Sahut olivia sedikit kecewa.
“loh,tadi baru bilang aminn, sekarang udah gitu lagi.” Goda Deva lagi.
Entah kenapa rasa itu perlahan hilang, namun tetap saja sisa-sisa cinta itu masih tertinggal dihati olivia. Suatu saat ketika dia sedang duduk bersama temannya, terlihat Vino dan Rico,teman sekelas olivia sedang ngobrol dan kelihatannya percakapannya serius. Rico pun meninggalkan Vino dan duduk di bangku dekat olivia sambil menggerutu.
“tuh anak bikin kesel aja. Apa sih maunya.” Geram rico.
Olivia hanya bisa heran melihat sikap Rico. Tiba-tiba datang lagi Vino menuju kearah Rico. Olivia mulai melihat sinyal-sinyal negatif dari wajah Vino.
“wah,dari tampangnya,kayaknya bakal ada perang nih. Gawat, aku harus cegah.” Gumam Olivia.
Saat Vino lewat didepannya.
“Vino..jangan,kalian apa-apaan sih.” Cegat Olivia.
“aku juga gak tau ka,kayaknya aku gak ngerasa punya salah sama dia,tapi dia ngajak ribut kayaknya.” Jelas Vino berhenti sebentar,lalu meneruskan jalannya ke arah Rico.
Olivia hanya bisa melihat mereka dari tempat duduknya.
“loe gak ngehargain cewek Vin,loe gak ngerti perasaan mereka.” Sergah Rico tiba-tiba.
“maksud loe apa?kok ngebahas cewek?”Tanya Vino tak mengerti.
“loe tahu,selama ini diam-diam ada seseorang yang ngarepin loe,nunggu loe. Loe gak tau kan?”
“siapa?”
“loe pikirin aja sendiri.kira-kira siapa orang itu.”
Vino hanya bisa heran dan tampak bingung mendengar perkataan Rico. Dia bertanya-tanya dalam hati,siapa yang dimaksud Rico tadi.
Olivia tiduran dikamarnya sambil mendengar mp3 di handphonenya.
“ Tuhan,kenapa sat aku mencintai seseorang. Dia tidak bisa membaca apa yang kurasakan. Namun disaat ada seseorang yang membuka hatinya untukku,aku malah tidak bisa merasakan cintanya. Kenapa aku gak bisa dicintai oleh orang yang juga aku cintai.” Gumam Olivia.
Dering handphone membuyarkan lamunannya.
“apa mungkin aku hanya bisa berharap tanpa bisa memilikinya.” Olivia membaca sms yang ternyata datang dari Rico.
“maksudnya?” Olivia bertanya-tanya sendiri.
Otak Olivia mulai berimajinasi. Selama ini sikap Rico memang baik dengannya dan mereka cukup akrab.
“ah,tapi gak mungkin. Sikap dia kan cuma sebatas teman aja,gak lebih kok.” Olivia menepis pikiran itu.
Sementara itu, Vino masih kepikiran dengan ucapan Rico. Dia masih mencari-cari siapa yang diam-diam menunggunya selama ini.
“udah tahu orangnya?” Tanya Rico saat mereka berpapasan di kantin sekolah.
“belum.siapa sih” Tanya Vino.
“yakin mau tahu” Tanya Rico lagi.
“cepetan lah Co,gue penasaran nih.”
“ Olivia Oktaviani alias Olive”
“gak mungkin Co. loe tau darimana?” Tanya Vino,tidak yakin dengan ucapan Rico.
“gue denger dari mulut dia sendiri saat dia sedang curhat dengan Deva dikelas. Gue gak sengaja denger.sekarang loe tahu kan,dan gue harap loe bisa dewasa nentuin sikap.jangan biarkan dia nunggu loe terus dengan harapan-harapan kosong yang bakal nyakitin dia.” Jelas rico.
“maksudnya?” Vino bertambah bingung.
Pertanyaan itu diabaikan Rico,dan dia berlalu pergi meninggalkan Vino. Akhirnya Vino memutuskan untuk menanyakan sendiri dengan Olivia.
“ ka, bener apa yang dibilang Rico kalau selama ini loe diam-diam merhatiin gue?”
Olive pun kaget membaca isi sms yang datang dari Vino tersebut. Dia pun bingung harus menjawab apa, lalu diabaikannya sms Vino.
Besoknya di sekolah, kebetulan Olive berpapasan dengan Vino dan Vino langsung memanfaatkan kesempatan itu.
“ Ka, kenapa semalem kamu gak jawab pertanyaan aku? Bener apa yang dibilang Rico?” sergah Vino.
Tak sengaja Rico lewat dan Vino langsung mencegat Rico.
“ co, jelasin apa yang loe bilang sama gue kemaren?”
“loe tahu darimna Co?” Tanya Olivia.
“gue gak sengaja denger curhat loe sama Deva waktu itu.”
“trus kenapa loe bilang semuanya sama Vino.” Tanya Olive lagi,dan Rico pun terdiam.
“ jawab co, kenapa?”
“sampai kapan loe mampu mendam rasa ini sendirian ka. Gue gak mau liat loe sedih karena cinta loe gak pernah dibalas. Bahkan Vino mungkin gak akan tahu kalau gue gak bilang langsung sama dia...” Jelas Rico
“tapi Rico…”
“ gue Cuma mau liat loe seneng Ka.” Potong Rico.
Olive terdiam dan dia menatap Rico.
“maksud loe?” Tanya Olive lagi sambil menatap Rico.
“loe ingat sms gue dulu ke loe. Itu isi hati gue Ka.” Olive teringat sms Rico waktu itu, dan dia menarik nafas perlahan sambil menundukkan kepala.
”karena gue ingin loe bahagia,jadi gue bilang semuanya sama Vino Ka.’ Lanjut Rico lagi.
“Rico…terus gimana…”
“gue gak apa-apa Ka. Asal loe bahagia.” Rico memotong kalimat Olive.
Olive diam dan mengalihkan pandangannya ke arah Vino.
“ Vin.itu semua benar. Tapi itu dulu,dan sekarang gue udah gak ngarepin balasan dari loe lagi. Lagian gue juga gak mau maksa loe buat nerima gue. Karena gue tahu, loe gak akan bisa mencintai gue seperti gue dulu ke loe.” Jelas Olive.
“maksud loe Ka?” Tanya Rico dan Vino serempak.
“ya,gue udah ngubur perasaan itu dalam-dalam. Dan sekarang gue gak lagi ngarepin Vino kok, loe tenang aja Vin. Gue gak akan maksa loe buat suka sama gue lagi.”lanjut Olive.
“sekarang ada orang yang benar-benar sayang sama loe. Apa harapan itu ada untuk dia?” Tanya Vino sambil menunjuk rico.
“jujur gue juga sayang loe Co.sikap loe,kebaikan loe. Itu yang bikin gue juga sayang loe. Tapi gue gak bisa nerusin rasa itu karena gue gak mau persahabatan kita rusak gara-gara itu. Karena loe udah jadi teman aja loe udah bikin gue bahagia kok punya teman kayak loe.” Jelas Olive.
“loe bener ka.persahabatan kita lebih penting.” Jawab Rico.
“lagian,loe masih bisa kok sayang sama olive sebagai kakak ’ Sambung Vino.
“iya dong, gue kan juga sayang sama Rico. Tapi Cuma sebagai sahabat. Loe gak perlu berubah kok sama gue,sikap loe,kebaikan loe. Contohnya sekarag aja.mumpung masih dikantin nih,boleh dong ya mesen satu mangkok aja.laper ni habis klarifikasi tadi.”canda Olive.
“yeee ujungnya gak enak tuh.” Balas Vino.
Dan akhirnya semuanya berkahir bahagia. 3 hati itu tetap bisa saling menyayangi sebagai sahabat  

"Sahabat itu gak cuma ada dalam kebahagian semata tapi sedia pundak saat kesedihan sahabat lainnya,Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, begitu pula Tuhan memperkenalkan kita, kau pasti punya peran di hidupku "
" Kebanyakan orang di dunia manusia selalu mengambil keputusan begitu saja atas apa yang mereka lihat "
" Saat kau menemukan keberanian untuk menyerahkan hidupmu demi seseorang, Saat itulah kau akan memahami cinta"
Terima kasih telah membaca

Rabu, 28 Januari 2015

Tips agar sehal selalu


Memiliki badan yang sehat dan bugar adalah keinginan setiap orang tetapi banyak orang yang terlalu sibuk bekerja sehingga lupa dengan kesehatannya sendiri. Sebenarnya untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar tidaklah susah dan juga tidak harus mahal. Berikut tips-tips Agar Badan Selalu Sehat Dan Bugar :

– Setiap pagi, usahakan untuk selalu melakukan olahraga secara teratur. Ini bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat dan bugar.

– Makanlah dengan porsi yang wajar. Di khawatirkan badan anda akan mengalami kegemukan dan riskan terkena penyakit yang terkait dengan kegemukan atau obesitas.

– Hindari makanan cepat saji dan minuman yang beralkohol.

– Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

– Penuhi makanan yang berserat setiap harinya. Makanan yang berserat yaitu apel, wortel maupun kacang-kacangan. Fungsi makanan berserat ini yaitu menjaga tubuh dari serangan bakteri.

– Penuhi kebutuhan vitamin D. Karena vitamin D ini berfungsi untuk menstimulus sel imun untuk menghalau virus dan bakteri. Vitamin D dapat ditemukan pada sinar matahari, telur, hati dan ikan.

– Jangan terlambat makan apabila sudah waktunya.

– Minum air minimal 8 gelas / hari.

– Jangan merokok.

– Hindari duduk terlalu lama karena dapat membuat badan anda menjadi cepat lelah.

– Dan yang terakhir, istirahat yang secukupnya.

Dari tips di atas ada dua hal yang paling penting, yaitu menonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan dan menghindari duduk yang terlalu lama. Sebab salah satu pemicu yang menyebabkan munculnya penyakit mematikan seperti kanker dan jantung malah diakibatkan dari kebiasaan duduk Anda yang terlalu lama. Untuk mengimbangi hal tersebut, para ahli menganjurkan agar selalu mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayur-sayuran hijau dan buah-buahan. Dan jangan lupa untuk tidak merokok dan minum-minuman yang berakohol karena hal ini sangat tidak baik kesehatan tubuh Anda.

Cinta dan Nafsu dalam kisah Asmara Remaja Sekarang

Banyak muda-mudi jaman sekarang yang asyik masuk terseret dalam pergaulan bebas. Pacaran seolah menjadi budaya. Pacaran menjadi nuansa bagi mereka untuk menuangkan rasa cinta pada sang kekasih. Rasa rindu ingin bertemu selalu menghantui mereka, para remaja yang sedang dimabuk cinta. Malangnya, ajang bercengkerama dua anak manusia berlainan jenis (bukan muhrim) ini lebih digemari daripada membaca buku-buku motivasi atau kegiatan positif lainnya. Lebih malang lagi, tontonan sinetron-sinetron di televisi lebih memperparah lagi keadaan ini.
Tak dapat dipungkiri lagi, di masa sekarang, ada keprihatinan mendalam di balik fenomena itu. Dengan “mengatasnamakan cinta”, muda-mudi itu banyak yang lupa akan batasan-batasan yang digariskan agama. Melalui ajang yang disebut pacaran itu, terjadilah sebuah interaksi intensif dari perasaan saling suka, sering bertemu, dan seterusnya yang berujung pada terjadinya berbagai kontak fisik dalam kesempatan yang sepi berdua. Tak jarang mereka sampai terjerumus ke jurang perzinaan, karena tak bisa mengendalikan diri. Akhirnya, hubungan yang awalnya istimewa bagi mereka, menjadi penyebab terjadinya dosa besar dan hancurnya masa depan bagi pelakunya. Sekali lagi, sebelumnya mereka melakukannya dengan “mengatas namakan cinta”.
Ada kisah nyata seorang wanita yang dulu masih duduk dibangku SD. Dia adalah gadis yang manis menurut penilaian umum. Walau sedikit centil, ia banyak disukai teman-temannya. Sejak SD ia sudah telibat hubungan asmara dengan kakak kelas yang juga masih tetangga saya. Walau itu mungkin cinta monyet, namun kisah itu terus berlanjut hingga SMA. Malangnya, ketika masih kelas 1 SMA, si gadis ternyata telah berbadan dua sehingga mau tidak mau harus kawin sangat muda. Tak berapa lama, keluarlah anaknya dari rahimnya sehingga dapat dikata ABG (Anak Baru Gede) tiba-tiba mengeluarkan anak yang bisa “gede”. Setelah semua itu terjadi, hilanglah masa-masa indah si gadis dalam berproses menjadi manusia dewasa. Dia harus menjadi sosok ibu di saat jiwanya masih pancaroba, sementara gadis-gadis lain sedang menikmati kebebasan mencari jati diri. Dia kini kelihatan sudah tua dengan badan gemuknya layaknya ibu-ibu kelahiran era 70an. Kecantikannya hanya terlihat sekejap mata setelah bencana itu tak dapat dihindarinya. Ia telah kehilangan masa mudanya… Lalu, siapa yang salah?
Begitu naifkah, kata cinta yang harusnya dijaga kesuciannya, menjadi ternoda. Lalu, benarkah itu cinta? Ataukah hanya nafsu yang terkamuflase? Jadi, ketika sepasang muda-mudi sedang asyik berduaan, sebenarnya cinta ataukah nafsu mereka yang “berbicara”? Apakah emosi ataukah akal sehat mereka yang lebih dominan?
Jika ada seorang gadis yang berkata pada kekasihnya, “Kuserahkan segala milikku untukmu sebagi bukti cintaku padamu…” Dia menganggap itu sebagai sebuah pengorbanan karena cinta. Tapi begitukah pengorbanan untuk cinta? Ataukah itu untuk nafsu? Apakah beda antara cinta dan nafsu?
Ada seorang pemuda menanyakan pada pacarnya, “Bila kau benar cinta padaku, apa buktinya?” Atau dalam kesempatan lain, “Sebagai bukti cinta, maukah kau kucium, kupeluk… (dan seterusnya).” Atau dalam kasus lain, jika yang minta ini itu adalah sang gadis, dan ketika si pemuda menolaknya lantas dibilang pengecut. Apakah harus begitu membuktikan cinta?
Begitu mudahkah mengatas namakan “cinta” untuk suatu perbuatan dosa. Apakah itu benar cinta, atau itukah yang dinamakan nafsu? Yah, sebagai makhluk jenius yang dikaruniai akal budi yang sempurna, kita sebagai manusia pasti tahu perbedan keduanya, antara nafsu dan cinta. Dan sebagai generasi muda yang terpelajar, sudah sepantasnyalah kita tidak mencampuradukkan kedua hal itu untuk melegalkan hasrat (baca: hawa nafsu) kita.
Sekarang adalah era informasi yang serba canggih, bukan era manusia gua ratusan abad yang lalu. Manusia semakin cerdas dan punya peradaban tinggi. Jadi, harus tahu apa itu arti cinta yang sesungguhnya, dan jangan menodai makna cinta dengan pelampiasan hasrat nafsu birahi dengan mengatasnamakan cinta.
Begitu memprihatinkan pergaulan bebas muda-mudi di jaman ini, yang melegalkan perbuatan maksiat sebagai sebuah kebiasaan yang wajar. Hal itu bukan tanpa bukti. Ada wanita yang berkisah langsung dan katanya ingin bertaubat. Ada juga laki-laki yang berkisah dengan perasaan bangga tanpa ada niat memperbaiki diri sedikitpun. Ada juga cerita dari teman yang sering dijadikan curhat teman-temannya. Pendek kata, kita harus mengurut dada mengetahui realitas kelabu ini. Mereka ada di tengah-tengah kita. Itu terjadi di tengah-tengah kita.
Belum lagi banyaknya kasus-kasus pergaulan intim muda-mudi di luar nikah yang menghebohkan, direkam layaknya film dokumenter, namun akhirnya aib itu tersebar. Dan bagi si pelaku, pasti malu yang tak terkira harus mereka tanggung. Juga bagi keluarganya, itu semua menjadi aib yang memalukan, menghancurkan martabat keluarga, dan meluluhlantakkan segala kebanggaan. Ironisnya, pelakunya kebanyakan adalah sepasang kekasih yang masih pelajar atau mahasiswa. Lebih ironis lagi, mereka melakukannya atas nama CINTA !
Pertanyaannya: apakah semua itu akan dibiarkan saja? Atau biarlah jadi bahan pemberitaan belaka?
Nama cinta bukanlah untuk sesuatu yang nista. Cinta adalah anugerah Yang Kuasa yang harus kita jaga kesuciannya. Beda cinta dan nafsu? Jika kita mencintai kekasih kita, maka dengan cinta itulah kita menjaganya, bukan menodainya. Cinta selalunya suci dan mulia bila ia dimiliki oleh seorang “pecinta sejati”. Banyak kisah cinta yang menjadi legenda. Tajmahal yang indah di negeri India tercipta karena cinta. Rabiah Al Adawiyah menjadi legenda sufi wanita karena cintanya pada Sang Pencipta.
Pasangan legenda Rama–Shinta, Romeo–Juliet, Kais–Laila, menjadi kisah sepanjang masa karena cinta mereka. Tidak ada kisah melegenda tentang nafsu yang tak terkendali dalam hubungan dua insan lain jenis tanpa ikatan pernikahan. Adanya hanyalah skandal, perselingkuhan, perzinaan, dan nama lain sejenis yang amoral.
Jadi, jangan katakan ‘cinta’ jika kita tidak bisa memaknainya dengan makna yang sebenarnya. Jangan samakan cinta dengan nafsu hanya karena kita kurang kendali diri. Jangan mengkambinghitamkan cinta sebagai sarana pelampiasan nafsu. Dan yang lebih penting lagi, pergaulan bebas tak akan terjadi bila muda-mudi kita bisa memaknai cinta dengan sebenarnya dan memegang teguh ajaran agama dengan istiqomah (konsisten) sampai tiba masanya gerbang pernikahan terbuka.

Selasa, 20 Januari 2015

PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA


Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja memang diperlukanagar mereka tidak kuper yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman makabanyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yangkita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbaupornografi dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. Oleh karena itu memilihteman itu penting, apalagi bagi mereka yang mudah terbawa arus dan kurang bisamenjaga diri agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan.Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupanmanusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remajaini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masaremaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorangdalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks.Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan.Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulaimenyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun nonelektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut. Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masaawal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yangterjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadipada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkanrespon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadikehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolahmeresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswitersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal,lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut. Haltersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita.Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah, karenamasalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu danbayi mereka, namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di
masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan, namun alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan tentang keluarga berencana, perbedaan budaya yangmenempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan remaja akanketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan dan keinginan yangkuat untuk mendapatkan kebebasan. Selain masalah kehamilan pada remajamasalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS.

Usia Pubertas
Remaja yang mengalami usia puber dini mempunyai peluang berperilakuseksual berisiko berat 4,65 kali dibanding responden dengan usia pubertas normal(95%CI=1,99-10,85). Dari penelitian (Affandi, 1991) dinyatakan terjadipercepatan masa pubertas bagi perempuan. Sekarang pada usia 12 tahun ataukurang telah terjadi pubertas pada perempuan. Hasil penelitian ini sejalan denganhasil analisa WHO (2004) bahwa pubertas dini merupakan faktor risiko perilakuseksual. Pubertas sebagai tanda awal keremajaan tidak lagi valid sebagai patokanpengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada 15-18 tahunkini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Menurunnya usiakematangan ini disebabkan oleh membaiknya gizi sejak masa anak-anak danketerpaparan remaja pada media informasi melalui media elektronik dan cetak.

Pola Asuh Orang Tua
Umumnya responden diasuh oleh orang tuanya dalam 3 tahun terakhir(94,6%). Sekitar 92,6% orang tua tahu kapan anaknya pulang dan 84,3% tahu apayang dikerjakan anaknya di rumah. Sebagian besar responden langsung pulang kerumah seusai sekolah (67,4%). Responden yang tidak langsung pulang ke rumahbiasanya karena pergi les (42,2%), pergi ke rumah teman (31%), jalan-jalan kepasar atau pusat perbelanjaan (20%) dan pergi dengan pacarnya (6%).

Pola asuh demokratis diletakkan sebagai pola asuh, di antara pola asuhpermisif dan pola asuh otoriter. Untuk interpretasinya dilihat kecendrungan dariresponden pada salah satu pola asuh orang tuanya. Responden dengan pola asuhpermisif mempunyai peluang 600,92 kali berperilaku seksual berisiko beratdibandingkan demokratis dan otoriter (95%CI=131,9-2736,8). Berdasarkananalisis multivariat pola asuh merupakan faktor yang paling berhubungan denganperilaku seksual setelah dikontrol oleh variabel lain.Penelitian yang dilakukan Prastana tahun 2005 dan analisa WHO padaberbagai literatur kesehatan reproduksi dari seluruh dunia yang menyatakanbahwa pola asuh adalah merupakan faktor risiko perilaku seksual risiko berat.Berbagai interaksi antara remaja dengan orang tua menunda bahkan mengurangiPerilaku hubungan seksual pada remaja karena tidak adanya pengawasandari orang tua akan mempercepat remaja melakukan hubungan seksual. MenurutMesche (1998) remaja yang diawasi oleh orang tuanya, remaja dengan pola asuhotoriter, remaja yang berasal dari keluarga yang konservatif dan memegang kuattradisi dan remaja mempunyai hubungan akrab dengan orang tuanya akanmenunda umur pertama melakukan hubungan seksual.Pengawasan orang tua merupakan faktor penting yang mempengaruhiperilaku seksual remaja. Pada remaja yang diawasi orang tuanya akan menundabahkan menghindari hubungan seksual sedangkan pada remaja tanpa pengawasanorang tua akan melakukan hubungan seksual pertama pada usia lebih dini. DariStudi Kesehatan Remaja Nasional Amerika Serikat yang dilakukan Esther Wilderdari Lehman College di New York dan Toni Terling Watt dari Southwest TexasState University (2006) menyebutkan lebih dari 50 persen remaja yang orangtuanya perokok, ditemukan sudah memiliki pengalaman seksual sejak usia 15tahun. Remaja yang orang tuanya terlibat dalam perilaku berbahaya untuk kesehatan seperti merokok, umumnya memiliki perilaku seksual yang sangat aktif sejak usia sangat muda. Selain meniru perilaku merokok orang tua mereka, anak-anak ini juga minum alkohol, berhubungan seks, menggunakan narkotika atauapapun yang biasa digunakan kawan-kawan sebayanya. Selain itu mereka jugalebih mudah terjerumus dalam tindak kejahatan.

Status Perkawinan Orang Tua
Responden dengan struktur keluarga tidak lengkap mempunyai peluang 3,75kali untuk berperilaku seksual berisiko berat dibanding struktur keluarga lengkap(95%CI=1,71-6,38). Penelitian Prastana tahun 2005 pada remaja Puertorico.Secara teoritis keutuhan keluarga dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja.Ayah akan menjadi panutan bagi remaja laki-laki dan ibu menjadi panutan bagiremaja perempuan. Perilaku orang tua merupakan contoh bagi anaknya, umumnyaremaja bermasalah datang dari keluarga yang tidak utuh.
Pengetahuan Tentang Kesehatan Seksual

Remaja dengan pengetahuan relatif rendah mempunyai peluang 11,90 kaliberperilaku seksual berisiko berat dibandingkan pengetahuan relatif tinggi(95%CI=4,56- 28,61). Pengetahuan remaja tentang kesehatan seksual masihrendah, umumnya yang menjawab benar dibawah 50%, hanya mengenai PMS,HIV-AIDS diatas 50%. Hal ini sejalan dengan penelitian Kitting dan Tanjung,serta hasil Survai Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia tahun 2002-2003.Rendahnya pengetahuan pada remaja disebabkan kurangnya informasi yangditerima remaja. Remaja lebih banyak menerima informasi dari media elektronik seperti televisi. Di televisi informasi sebagian besar informasi hanya sebatasmengenai PMS dan HIV-AIDS sedangkan informasi kesehatan reproduksi danseksual masih jarang. Adanya anggapan bahwa membicarakan tentang kesehatanseksual adalah hal yang memalukan dan tabu bagi keluarga dan masyarakatmembuat remaja yang haus informasi berusaha sendiri mencari informasi.Terkadang informasi yang di dapat malah menyesatkan dan setengah-setengah.Menurut Surono (1997) pengetahuan yang setengah-setengah justru lebihberbahaya ketimbang tidak tahu sama sekali, tetapi ketidak tahuan jugamembahayakan. Pengetahuan seksual yang hanya setengah-setengah tidak hanyamendorong remaja untuk mencoba-coba, tapi juga bisa menimbulkan salahpersepsi.



KESIMPULAN

Kekeliruan remaja yang masuk ke dunia seks bebas (free sex) bukansepenuhnya berasal dari diri mereka sendiri, tetapi iklim yang mendukungmenyebabkan remaja banyak bertindak di luar batas dan didukungtoleransi yang longgar dari masyarakat terhadap perilaku yang melanggarmoral dan kebebasan teknologi informasi yang semakin tidak terbendung.
Lingkungan sosial mempunyai peranan besar terhadap perkembanganremaja.
Kehadiran teman dan keterlibatannya di dalam suatu kelompok membawapengaruh tertentu, baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.

Free sex berpotensi besar terhadap virus HIV/AIDS.

Kurangnya informasi yang benar mengenai perilaku seks yang aman danupaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh remaja dan kaum muda.Kurangnya informasi ini disebabkan minimalnya
nilai-nilai agama,budaya, moralitas dan lain-lain, sehingga remaja seringkali tidak memperoleh informasi maupun pelayanan kesehatan reproduksi yangsesungguhnya dapat membantu remaja terlindung dari berbagai resikotermasuk penularan HIV/AIDS. 

SARAN

1.Perlu diadakannya upaya pencegahan melalui konseling HIV/AIDS pratest dan post test.
2.Penanaman nilai-nilai agama, budaya dan moralitas pada remaja.
 Peran orang tua, lingkungan dan teman dalam pencegahan free sex.
 Mengadakan seminar untuk remaja dan orang tua tentang kesehatanreproduksi.
 Perlu adanya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.6.
 Perlu adanya Informasi dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi danseksualitas.
 Membatasi pengaksesan hal-hal yang mengarah dan berbau pornografipada media cetak dan elektronik.


By  .Rey

Senin, 12 Januari 2015

Simple is Happy



Gue percaya banget sama kalimat yang jadi judul di posting kali ini. Happy is simple. Ini bisa terjadi kalo syarat utamanya terpenuhi: Bersyukur. Bahagia itu sendiri menurut gue nggak ada tolak ukurnya. Cantik, kaya, pinter, belum tentu bahagia. Ajaibnya, banyak orang jelek, bego, kere yang bisa tertawa lepas karena semua kekurangan itu. Ya kan? Hayo, ngaku yang merasa masuk kategori ke dua itu...

Haha...sejujurnya gue sendiri merasa bagian dari kelompok ke dua itu sih. Gue seriiiing banget ngetawain begonya hari-hari yang gue jalanin. Biasanya hal kaya gini cuma terjadi sama sahabat dan pacar doang. Paling sering jadi zonk ya kalo sama (MEREKA), geng sejiwa gue. Sama dia juga sering zonk. Sama yang lain? Yaaah..ini lagi... nggak ada cerita kencan yang nggak zon

Tapi asli deh, gue udah sering banget ngalamin yang namanya bahagia itu sederhana. Gue pernah pergi ama temen gue, doi tajir abis, kita jalan-jalan naik mobil kece, dia juga orangnya pinter dan wawasannya luas. Ceritanya siang itu kita pergi ke mall, berdua aja. Did I feel happy? No. Meskipun naik mobil kece, ditraktir jalan-jalan, gue tetep ngerasa nggak klik, nggak klop, nggak nyaman.

Gue juga pernah pergi ama (seseorang) keliling kupang, kita jalan kaki panas-panasan, gembel-gembelan, tapi berkesan banget. Bahagia banget ngejalaninnya. ada cerita tuh, yang ban motornya meledak, padahal kita mau berangkat party, ujan deres, malem, nggak ada tukang tambal ban, alhasil gue ama teman, juga bengong aja. Ini momen yang langka banget, dan sangat berkesan. Sepanjang jalan gue cuma ngetawain betapa sialnya kita malem itu.

Mungkin kita sering mengutuk kaum alay yang nampil di tv buat nari-nari ala ngejemur baju di pagi hari. Well, kita-kita yang menertawakan mereka belum tentu lebih bahagia dari mereka loh. Mungkin kita sering iri sama hidup orang lain, cek FB, cek Instagram, cek Path, isinya orang pamer semua kan? Terus kita beranggapan bahwa mereka lebih bahagia dengan semua itu. Percayalah itu semua palsu. Bersyukur aja ama yang kita punya sekarang. Karena pada dasarnya setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, punya solusi dan punya masalah masing-masing.

Ada baiknya sesekali menertawakan kesialan, menertawakan kegagalan, asal jangan ketwa sepanjang waktu sih. Karena dengan melihat sisi lain suatu masalah, kita bisa liat brightside-nya. Dan dengan begitu, harapannya kita bisa bersyukur lebih banyak lagi.