Mereka bilang aku kesayangan ayah.. Katanya ayah selalu
memanjakanku.. apapun keinginanku pasti diturutinya.. meskipun ayah tak
pernah menunjukkan bahwa ia memanjakanku.. tapi aku tahu, ia
menyayangiku dengan caranya sendiri..
Mereka bilang aku anak ayah.. dengan kata lain anak kesayangan atau
yang biasa mereka sebut dengan kata “anak emas ayah”.. Padahal, aku
merasa ayahku selalu bersikap adil pada anak-anaknya.. Padaku dan juga
kedua adekku.. Walaupun aku anak pertama, ayah tak pernah
membeda-bedakan kasih sayangnya pada kami bertiga..
Ketika kakak-kakakku beranjak dewasa dan mulai membangun keluarga
mereka masing-masing, tinggal aku yang ada di rumah.. Ya, akulah si
bungsu dan satu-satunya anak perempuan.. Salahkah aku jika dekat dengan
ayah ibuku..? Bukan berarti aku anak manja khan? Aku hanya ingin
membahagiakan mereka berdua karena hanya itu yang dapat aku lakukan..
Berada dekat dengan mereka dan menghabiskan waktu sebanyak mungkin
bersama dengan keduanya..
Mereka bilang, aku mirip ayahku. Meski aku tak mewarisi golongan
darah ayahku, tapi harus kuakui.. banyak sifat kami yang memang mirip..
Aku tidak suka berdebat, punya kemauan yang keras, sedikit kaku,
walaupun pada akhirnya lebih banyak mengalah.. Ya.. itulah sifat
ayahku.. dan aku bangga.. karena aku mewarisinya.. .
Ayahku lebih pendiam pada situasi baru. Tidak seperti mamaku.. Dalam
suasana baru, ayah lebih banyak memperhatikan.. sama seperti aku. Dan
kali ini aku setuju, aku memang mirip dengannya..
Kalau boleh jujur, aku tak banyak bicara sama seperti ayahku.. Tapi
entah mengapa.. hari itu, saat aku putus dengan pacar SMA-ku.. aku
justru bercerita pada ayah, bukan pada mamaku.. Walaupun pada awalnya,
ayah hanya bertanya basa-basi..
Saat ayah mengantarku kerja karena searah dengan kantor ayah, kami
berdiskusi dan berbincang-bincang di mobil.. Saat-saat yang kurindukan
ketika kini aku telah tinggal bersama suami dan si mungil..
Ayah tak pernah mengekspresikan rasa sayangnya dengan kata2.. sama
sepertiku.. Tapi kami berdua sama2 mengetahui bahwa kami saling
menyayangi.. Saking miripnya sifat kami.. suatu hari kami sempat
bersitegang.. Pendapatku tak sejalan dengan ayah.. Ayah tetap pada
keinginannya dan akupun demikian.. Sifat yang mirip yang kini membuat
kami sedikit berjarak..
Dan akhirnya.. sang perempuan hebat yang penuh cinta menjadi
penengahnya.. padaku ia berbicara atas nama prianya.. katanya.. betapa
sang pria sangat mencintaku.. hingga ia memutuskan menolak keinginanku..
dan kuyakin.. pada sang pria ia juga menyampaikan apa yang kurasakan..
dan tak lama kamipun kembali berdamai..
Aku sangat mencintaimu ayah.. juga bundaku.. Meskipun aku tak bisa
mengungkapkannya dengan kata-kata *sudah bisa ditebak dari mana aku
mendapatkan sifat ini khan? *.. semoga engkau tahu bahwa aku menyayangi kalian.. .
Dan tahukah engkau ayah.. mengapa aku menamakan putriku Syifa Adya Salsabila…? Karena jika awalan tiap hurufnya engkau baca, itu mengingatkanku pada pria hebat yang sangat kusayangi…
Ya, itu namamu ayah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar