Nonton flm yang berbau Drama sudah saya dalami sejak masih di bangku sekolah, terkadang dengan sekali nonton saya bisa mengutip sebuah pesan yang bisa membaut hidup saya lebih bersemangat lagi. lebih banyak flm yang saya nonton semakin banyak pandangan hidup yang saya miliki tuk kedepannya, saya lebih menyukai flm luar karna flm mereka lebih berkualitas dari segi cerita dan komposisinya.. dan inilah flm flm terbaik saya untuk anda yang punya hobi saya dengan saya yaitu Nonton flm di waktu luang bersama teman - teman,.
where the wild things are
Bercerita tentang seorang anak kecil bernama Max yang (entah
bagaimana) terdampar di sebuah pulau yang di dalamnya terdapat
makhluk-makhluk yang besar dan juga aneh, yang disebut The Wild Things.
Film ini menceritakan petualangan Max bersama The Wild Things dan juga
mengajarkan Max menjadi “dewasa”.
Film ini disutradarai dengan brilian oleh Spike Jonze yang juga
menjadi penulis naskah film ini, Jonze berhasil mengisi “kekosongan”
cerita yang terdapat di buku nya yang hanya terdiri dari beberapa
halaman itu . Max yang diperankan oleh Max Records juga berhasil
memerankan seorang anak kecil yang nakal,pintar dan lucu.Catherine
Keener yang memerankan ibu Max walaupun hanya tampil sebentar memberikan
penampilan yang maksimal, I always love her!!^^ Oh, dan jangan lupakan,
Karen O yang mengisi soundtrack film ini, membuat film ini menjadi
sangat tidak membosankan, love the soundtrack soo much, track All is
love, Igloo juga Rumpus masih ada di playlist saya sampai sekarang!:)
Bride Wars
Film yang diperani oleh Anne Hathaway dan Kate Hudson ini, menceritakan tentang dua orang yang sudah menjadi sahabat sejak kecil, yang tiba-tiba bertengkar habis-habisan karena tak ada yang mau mengalah untuk mengganti tanggal pernikahan mereka yang tak sengaja menjadi sama. Persahabatan mereka pun menjadi terhenti, dan pertengkaran demi pertengkaran merajalela. Sungguh terlihat kalau kata,"sahabat adalah musuh terbesar" adalah benar. Tapi, apakah pertengkaran mereka akan terus berlangsung? Apakah akan ada yang mau mengalah? Kalian bisa menontonnya sendiri. Karena film yang romantis beserta lucu ini akan sangat menggugah hati kalian tentang yang namanya suatu "ikatan"
City of Ember
Ketika umat manusia akan berakhir, sekelompok ilmuwan memutuskan untuk membuat dan mengisi sebuah kota jauh di bawah tanah. Kota Ember adalah untuk bertahan selama 200 tahun setelah yang penghuninya adalah untuk mengambil instruksi dari kotak yang kuat untuk kembali ke permukaan. Seiring waktu Namun, pesan akan hilang dan kehidupan di Ember dengan cepat memburuk. Catu daya mereka gagal dan makanan sedang dijatah. Ini tersisa untuk dua orang dewasa muda untuk menggali rahasia Ember dan memimpin jalan keluar.
Ice Bar
Mengambil setting tahun 60'an ada Young Rae (Park Ji Bin) Seorang anak
yang berjuang ingin bertemu ayahnya yang tak pernah dia temui seumur
hidupnya, karena kemiskinannya, membuat dia tak bisa ke seoul, namun dia
tak pernah menyerah, dia memutuskan berjualan Ice Lilin dan
mengumpulkan uang untuk bisa membeli tiket kereta dan pergi ke seoul
untuk bertemu ayahnya itu.
Komentar Pribadi : Jangan harap ada kisah cinta di film ini, ini
film murni tentang seorang anak kecil, tapi justru ini film jadi begitu
keren, karena penyajiannya yang begitu wajar, dan bisa dengan baik
membuat emosi penonton meluap-luap ketika menyaksikannya, cukup membuat
terharu.
A Moment To remember
Berkisah tentang Su-jin (Son Ye-Jin) yang mengidap mengidap penyakit
Alzheimer. Yaitu penyakit yang menyerang otak dimana ingatan-ingatan di
pikiran dia secara perlahan akan terhapus, Su-jin memiliki suami Chul
Soo (Jung Woo-Sung), Chul Soo begitu mencintai Su-jin, meski awalnya di
tentang oleh keluarganya, mengetahui istrinya mempunyai penyakit itu
Chul Soo mencoba agar istrinya bisa menjalani hidup dalam menghadapi
penyakit tersebut.
Komentar Pribadi : Film ini memiliki Cerita yang sangat amat
bagus, sangat berbeda dengan film-film kebanyakan, dan sungguh menguras
air mata, apalagi teknik sinematografinya yang memukau, menambah
kenyamanan dalam menyaksikan film tersebut.
Sad Movie
Kisah pertama adalah tentang Jin-woo (Jung Woo-sung) yang berprofesi
sebagai seorang pemadam kebakaran yang memacari seorang penerjemah
bahasa isyarat bernama Su-jung. Hanya satu hal yang membuat hubungan
keduanya sulit untuk diteruskan ke jenjang pernikahan : Jin-woo menolak
untuk melepas profesinya yang penuh bahaya dan kerap membuat Su-jung
kuatir. Tokoh kedua adalah Su-eun (Shin Min-ah), adik Su-jung yang bisu
dan mempunyai bekas luka di pipi. Meski kerap memberikan dukungan bagi
kakak dan calon iparnya, Su-eun sendiri mempunyai problem : saat bekerja
sebagai badut di taman hiburan, ia jatuh cinta pada pelukis Sang-gyu
(Lee Ki-woo). Karena keterbatasannya, Su-eun hanya bisa mendekati
Sang-gyu dengan kostum yang dipakainya sehari-hari. Ju-yung (Yeom
Jung-ah) adalah tokoh ketiga dalam film, seorang pekerja keras yang
kerap bertengkar dengan putranya Hui-chan. Keadaan mulai berubah ketika
Ju-yung masuk rumah sakit akibat ditabrak mobil, Hui-chan mulai membaca
buku harian sang ibu yang menceritakan tentang kelahiran hingga saat
dirinya dibesarkan. Suasana sedih makin terasa ketika belakangan Ju-yung
divonis mengidap kanker. Dalam perjalanan cerita, Hui-chan berpapasan
dengan Ha-seok (Cha Tae-hyun), si tokoh keempat yang bekerja serabutan
sebagai target pukul seorang petinju. Harapannya hanya satu : bisa
mendapat banyak uang untuk bisa merebut kembali cinta kekasihnya
Suk-hyun (Son Tae-young).
Komentar Pribadi : Film ini mengandung 4 inti cerita, dan keempat
cerita itu bener-bener sedih, bayangkan film laen hanya satu cerita aja
udah bikin berderai air mata, lha ini? 4 cerita dalam satu film... ini
salah satu film recomended dari ane, swear ni film bagus banget.
My Mom
Terkadang kita kesal jika diperlakukan
layaknya anak kecil oleh Ibu kita. Namun apakah kita sadari bahwa memang
kita adalah harta yang paling berharga bagi diri Ibu kita, terkadang
Ibu rela menderita hanya untuk melihat kita bahagia.
Saat ini banyak sekali berita mengenai
seorang anak kabur dan melaporkan ibunya sendiri ke Komnas Perlindungan
Anak, bahwa ibunya mengekang kebebasannya, atau memperlakukan dirinya
seperti anak kecil. Sepertinya mereka lupa bahwa kelak mereka akan
menjadi seorang Ibu, tidakkah mereka membayangkan bagaimana jika nanti
putrinya akan berlaku seperti dirinya saat ini.
Film ini menceritakan bagaimana kasih
sayang seorang Ibu, yang tanpa pamrih, yang ada dalam benaknya hanyalah
bagaimana membahagiakan putrinya. Sulit untuk dijelaskan panjang lebar,
yang jelas film ini wajib di tonton
Love So Divine
Kyu-sik adalah seorang imam Katolik pemula yang niatnya menjadi imam bisa bekerja keluar jika tidak untuk itu sobat lama Seon-dal, yang menyebabkan dia membuat kesalahan yang menentukan. Akibatnya dua pelaku yang dikirim ke gereja di sebuah desa kecil untuk mendapatkan menebus kesalahan mereka. Seperti nasib itu mereka lari ke hidup Bong-hee yang baru saja kembali dari Amerika Serikat untuk mengunjungi pacarnya. Setelah menjadi asisten gadis yang bersemangat Kyu-sik itu, kehidupan segera menjadi pendeta mengambil keputusan 180 derajat tak terduga ...
200 Pounds Beauty
Sebuah Film yang diadaptasi dari manga jepang "Kannasan Daiseikou Desu!" oleh Yumiko Suzuki ini bergenre komedi romantis, yang disaksikan 6,3 juta orang saat diputar di Korea akhir tahun 2006. Sekuel keduanya (200 Pounds Beauty 2 dirilis 2010 ini. 200 pounds beauty (Minyeo-neun goerowo) ini bercerita tentang Hanna (Kim Ah-Joong) yang mempunyai berat badan 200 pon (100 kg). Karena berat badannya yang tergolong "subur" ini menjadikannya pribadi yang minder. Akan tetapi dibalik "kelebihan"nya itu, dia juga memiliki suara yang merdu dan indah sehingga dia dipercaya untuk menjadi penyanyi dibelakang layar yang suaranya digunakan untuk seorang penyanyi pop terkenal, Ami (Ji Seo-Yun).
Hanna memperdengarkan suaranya yang merdu kepada semua orang, sementara Ami cukup menyanyi lipsync
sambil bergoyang dengan lincah. Terkadang Hanna merasa iri dengan Ami
yang cuma bermodal tampang dan tubuhnya dia bisa menjadi terkenal dan
dipuja banyak orang bahkan bisa lebih diperhatikan oleh produser yang
diam" Hanna suka, Sang Jun (Joo Jin-Mo).
Akan tetapi Hanna terluka
setelah mendengar pembicaraan Sang Jun dan Ami yang melecehkannya dan
hanya memanfaatkan suara merdu Hanna. Akhirnya dia bertekad untuk
"merombak" total tubuhnya dan meninggalkan kehidupan olah vokalnya
selama setahun. Operasi yang sempat ditolak dilakukan oleh dokter
bedahnya. Untungnya Hanna mempunyai kartu As – rekaman suara kencannya
dengan sang dokter. Sebelumnya, selain sebagai penyanyi di belakang
layar, Hanna juga mempunyai kerja sampingan melayani telepon laki-laki
iseng yang ingin curhat kepadanya, terutama masalah seksual. Dengan
suara merdunya Hanna menjadi teman kencan yang menyenangkan di telepon.
Hanna juga rajin berolah raga hingga ia mempunyai bentuk tubuh yang
ideal, bentuk tubuh yang sebelumnya hanya ada dalam angan-angannya.
Hanna kembali dalam kehidupan
Sang Jun dan Ami. Sang Jun sangat kehilangan Hanna, ternyata diam-diam
ia merasakan perasaan rindu yang aneh pada sosok gendut Hanna. Hanna
kembali sebagai Jenny, penyanyi cantik dengan tubuh seksi. Akhirnya
siapa Jenny sebenarnya terbongkar saat ia melakukan konser. Diapun
mengakui kalau dirinya melakukan oplas agar lebih dihiraukan oleh
orang-orang yang mengagumi suaranya.
Cyrano Agency
Menurut Korea Box Office System (KOBIS) pada hari Senin, "Cyrano Agency" yang dibintangi Uhm Tae-woong, Lee Min-jeong, Choi Daniel dan Park Shin-hye, adalah film yang paling banyak ditonton di negara ini, menarik 244.757 penonton bioskop selama akhir pekan 08-10 Oktober 2010 untuk menggaet lebih dari dua juta sejak pembukaan di bioskop pada 16 September 2010.
Istimewanya, rekayasa cinta dalam film ini digarap dengan lebih serius, lebih mendalam, lebih mendetail. Lebih dari sekadar “biro jodoh” biasa, Cyrano Agency adalah biro rekayasa cinta yang profesional! Walau “hanya” profesi sambilan, biro ini sangat canggih. Mereka bekerja seperti kru film. Mereka melakukannya karena biro ini pada dasarnya merupakan klub teater profesional yang menguasai cara pembuatan film-film dramatis-romantis.
Pengurus Cyrano Agency terdiri dari 4 orang: [1] Byeong-hoon (Uhm Tae-woong), pria single, sutradara; [2] Min-yeong (Park Sin-hye), wanita single, asisten sutradara merangkap penata make up; [3] Jae-pil (Jeon Ah-min), pria, informan; [4] Cheol-bin (Park Cheol-min), pria, penulis naskah. Keempat orang ini berperan pula sebagai aktor/aktris pendukung. Selain mereka, ada lagi seorang anggota tambahan, seorang gadis yang hanya berperan sebagai aktris pendukung. Adapun pemeran utamanya ialah klien mereka.
Klien mereka pada umumnya ialah cowok yang sukses berkarir, tetapi gagal bercinta. Mereka meminta jasa Cyrano Agency untuk menjadikan cewek yang mereka taksir sebagai pacar atau tunangan. Walaupun ongkosnya relatif mahal, mereka tak keberatan.Setelah ongkosnya dibayar di muka, dimulailah proyek rekayasa cinta Cyrano Agency. Mula-mula mereka mengumpulkan informasi relevan selengkap-lengkapnya seputar si cewek. Lalu disusunlah naskah “film” untuk memikat si cewek. Untuk menjalankan naskah ini, penampilan si cowok dipermak. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, penampilannya dirombak total, disesuaikan dengan tipe cowok kesukaan si cewek. Selanjutnya, dengan earphone tersembunyi untuk menerima arahan dari sutradara atau asisten sutradara, si cowok melakukan PDKT (pendekatan) sedikit demi sedikit. Caranya seperti yang sering muncul dalam film movie atau drama televisi Korea yang romantis, antara lain:
- sering-sering menampakkan diri di depan si cewek, tetapi berlagak cuek;
- membuat si dia cemburu, dengan cara diam-diam menyusupkan seorang cewek untuk menjadi temannya, lalu sering menaruh perhatian kepada si penyusup di depan si dia;
- mengurangi kesibukan si dia, supaya ada lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan si cowok
- memberi si dia perhatian yang istimewa, tetapi seraya berlagak “jaim” (jaga image);
- berkencan dengan si cewek, tetapi kemudian membuat dia menunggu;
- akhirnya, membuat kejutan yang dramatis dan menyampaikan kata-kata romantis.
Lu Pikir La Sendiri
Lu Pikirlah Sendiri de Movie Mengisahkan tentang mengejar impian, kerjaya dan cinta. Nabil (Nabil Raja Lawak) dan Puteri Sarah Liyana (Natasya) merupakan pasangan yang berbeza dari semua perkara. Mereka seperti dua garisan yang tidak mungkin bertemu di dalam kehidupan ini untuk melayakkan mereka bercinta. Mereka mempunyai pandangan hidup yang berbeza kerana seorang di universiti dan seorang lagi terpaksa bekerja menyara diri dan keluarga. Walaupun mereka berdua ibarat garisan yang tidak mungkin bertemu, tetapi takdir menentukan segalanya.
Harmony
Ini
dia film yang dengan suksesnya membuat mata gue menjadi sembab. Film
berdurasi 115 menit (menurut info di internet) bikin gue nangis selama
nyaris setengah jam film ini. Or mungkin malah lebih. Entah sudah
berapa tissue habis untuk air mata dan juga idung yang beler. Suer dah
ini film bener-bener...
Harmony bercerita tentang sekelompok
penghuni penjara wanita yang membentuk sebuah paduan suara gara-gara
salah seorang dari mereka Jeong Hye (Kim Yun Jin yang main drama seri
Lost sebagai istri orang Korea. Inget?), sangat terpesona oleh suara
para anggota paduan suara tersebut. Jeong Hye sendiri sewaktu masuk
penjara sedang hamil, sehingga ia melahirkan di dalam penjara dan
mengasuh anak juga di dalam penjara. Setelah 18 bulan, anak tersebut
harus di serahkan untuk diadopsi. Nah, demi supaya ia bisa dapat ijin
keluar satu hari, maka Jeong Hye berusaha keras untuk membentuk paduan
suara ini.
Jalan ceritanya sederhana, selain tentang paduan suara
itu, juga tentang interaksi antara para napi, antara para napi dengan
pengawas penjara, dan juga antara para napi dengan keluarga mereka
masing-masing. Cukup banyak juga kejadian-kejadian lucu di awal cerita,
namun menjelang tengah-tengah film dan akhir film, mau enggak mau air
mata dengan suksesnya mengalir dengan deras.
Terkesan cheesy dan
agak tidak masuk diakal, tapi meh...who cares? Toh gue tetep nangis dan
ikut ngerasain pedihnya perasaan para tokoh-tokohnya.
Film Korea emang paling jago menguras emosi dan air mata para penontonnya hahaha...
Buat yang lagi nyari film penuh air mata...gue rasa ini film bagus dijadikan salah satu pilihan.
THE LITTLE COMEDIAN
The Little Comedian bercerita tentang Tock, bocah berusia 13 tahun yang
hidup dengan penuh tekanan dalam dirinya. Ia terlahir di keluarga yang
sudah turun temurun merupakan para pelawak, mulai dari sang kakek sampai
ayahnya yang mempunyai grup lawak Pa-Plern. Sejak kecil sang ayah sudah
sangat yakin kalau Tock akan menuruni bakatnya melawak dan menjadi
seorang pelawak terkenal. Akan tetapi, pada show
perdana Tock ketika ia masih kecil, Tock malah tidak berhasil membuat
penonton tertawa sedikitpun. Tock tidak lucu. Sejak saat itu sang ayah
tidak pernah lagi mengajaknya ikut naik ke atas pentas bersama Pa-Plern.
Sampai pada saat Tock remaja, ia diajak sekali lagi naik keatas pentas, namun lagi-lagi penonton tidak ada yang tertawa, malah adik Tock, Salmon, membuat penonton tertawa terbahak-bahak!
Tock
diam-diam menyimpan perasaan tertekan itu dalam hatinya, ia takut kalau
ia tidak mempunyai bakat melawak, ayahnya tidak akan sayang padanya.
Namun suatu saat ia mendapatkan keasikan baru ketika membuntuti temannya
ke tempat dokter kulit dan saat itu juga ia langsung terpesona pada
kecantikan Dokter Ice. Ia pun menggunakan berbagai cara agar wajahnya
ditumbuhi jerawat. Ketika jerawat yang diharapkannya muncul, ia langsung
pergi berobat kepada Dokter Ice. Tidak disangka dokter cantik itu
menyukai lelucon-lelucon Tock dan mengatakan kalau ia lucu. Sedangkan
selama ini tidak ada seorang pun yang pernah bilang kalau dirinya lucu!
Ia langsung merasa kalau dirinya jatuh cinta dengan wanita yang lebih
tua 12 tahun darinya itu. Tock pun mencari cara untuk menarik perhatian
Dokter Ice.
Awalnya
saya hanya terpaksa saja menonton film ini, karena sedang iseng dan
tidak tahu harus menonton film apa. Ternyata filmnya menghibur dan
bagus. Yaa..tidak sampai luar biasa bagus, tapi lumayan bisa dinikmati.
Film ini lebih mengangkat tema komedi, tapi ada juga selipan drama
romantis didalamnya. Sisi yang mengangkat ikatan dalam keluarga juga sangat kental dalam film ini. Pemeran utama dalam film ini masih bocah, tetapi
terus terang saya suka dengan aktingnya sebagai Tock, wajahnya pun
tidak terlalu kekanakan sehingga masih bisa dimaklumi kalau dalam cerita
ia jatuh cinta pada wanita yang jauh lebih tua. Hehe.. Overall, silahkan ditonton karena lumayan menghibur. Daripada bosan dengan film yang masih sama itu-itu saja dari beberapa minggu terakhir ini. Saya berharap film Hollywood bisa tayang lagi di Indonesia mengingat sebentar lagi banyak film-film bagus yang akan beredar! Saya tidak mau ketinggalan Kung Fu Panda 2, The Hangover 2, dll donggg!
Little Miss Sunshine
Nah kalo film ini lumayan… menceritakan tentang sebuah keluarga
yang beranggotakan ayah, ibu, kakek, paman, anak lelaki dan anak
perempuan. Si ayah adalah seorang motivator yang selalu menganggap kita
tidak boleh menjadi pecundang. Sedangkan si paman adalah seorang gay
yang mencoba bunuh diri karena lelaki yang disukainya mencintai lelaki
lain. Si kakek yang sudah tua tapi suka majalah porno. Dan si anak
lelaki sebagai seorang kakak yang bersumpah untuk diam sampai dia bisa
masuk ke airforce academy. Dan anak perempuannya yang terobsesi dengan
suatu kontes anak-anak yaitu Little Miss Sunshine. Film ini menceritakan
perjalanan mereka menuju lokasi kontes Little Miss Sunshine. Penuh
perjuangan dan banyak kejadian, salah satunya meninggalnya sang kakek di
perjalanan. Namun mereka tetap berhasil sampai di tempat kontes itu dan
si anak perempuan berhasil tampil namun sangat mengecewakan. Meskipun
begitu keluarganya tetap mendukungnya dan tetap bangga kepada si anak
perempuan.
Flipped
Banyak yang mengatakan film ini adalah film drama remaja terbaik di tahun 2010, dan memang benar film ini keren dan juga berbeda dengan film drama remaja yang lainnya. Kisah romantis dari film ini begitu menyentuh hati dan pandangan berbeda dari tokoh Juli dan Bryce yang membuat kita mengetahui, bagaimana pandangan seorang pria / wanita ketika merasakan jatuh cinta. Flipped dibintangi oleh Madeline Caroll, Callan McAuliffe, Anthony Edwards dan John Mahoney. Sedangkan untuk penyutradarannya ditangani oleh Rob Reiner yang sebelumnya menyutradarai The Bucket List.
Ladies in Lavender
Saya tidak pernah membenci film-film melodrama. Selama film-film melodrama itu dikemas dengan baik, tidak over atau tidak lebay (kalau dalam bahasa gampangnya). Melodrama debutan sutradara Charles Dance ini mengingatkan saya pada The Whales of August, sebuah film tentang masa-masa tua dua kakak-beradik yang diperankan oleh dua legenda akting yang keduanya masuk 20 besar Greatest Female Star AFI dan sudah mengecap Lifetime Achievement dari Academy Awards: Bette Davis (Jezebel, Of Human Bondage, All About Eve, Whatever Happened to Baby Jane? –
di usia 79 tahun ketika film itu diproduksi) dan Lillian Gish (yang
sudah berjaya sejak era film bisu Hollywood, terutama di film Birth of a Nation, dan di era film bersuara paling dikenal di film Duel in the Sun – 15 tahun lebih tua daripada Bette Davis ketika produksi The Whales of August). Bette Davis wanita pertama yang dianugerahi Lifetime Achievement
dari Oscar, dan Lillian Gish wanita kedua. Di usia nyaris meninggal,
keduanya dipasangkan sebagai kakak beradik di film yang tercatat sebagai
film terakhir bagi keduanya. Cute (and great, of course) couple, isn't it?
Film ini bisa dibilang sebuah dongeng klasik (minus sihir-sihir, dukun,
naga, dan bintang fantasi) karena alur ceritanya sendiri bergulir ala
kisah-kisah klasik yang sering dibaca di novel-novel klasik. Suasana
kehidupan masa tua mereka tiba-tiba diusik oleh kehadiran seorang pemuda
yang dibawa oleh badai ke pinggir pantai (Daniel Brühl). Keduanya
memutuskan untuk merawat pemuda yang tidak mengerti bahasa Inggris,
Perancis, tapi mengerti bahasa Polandia (jadi kemungkinan berasal dari
Polandia). Tidak terlalu dijelaskan juga asal-muasal pemuda ini (tipikal
kisah-kisah klasik, kan?). Yang jelas, kehadiran pemuda ini jelas
sekali telah mengubah suasana kehidupan Janet dan Ursulla. Perubahan
yang paling jelas adalah ketertarikan seksual Ursulla yang faktanya
masih perawan dan sikap tidak nyaman dari Janet atas situasi tersebut.
Jujur saja, mulanya saya tidak terlalu tertarik dengan konflik obsesi
cinta nenek tua di film ini.
Ladies in Lavender bukanlah film yang sempurna, tentu masih ada kekurangan di sana-sini. Ladies in Lavender juga tidak lebih baik ataupun lebih buruk dari The Whales of August. Setidaknya film ini menunjukkan bahwa sebuah melodrama tidak harus lebay secara emosional.
Beautiful Boxer
Nong Tum (Asanee Suwan) adalah anak laki laki dari keluarga sederhana. Oleh keluarganya dia dikirim ke sekolah Tinju Muay Thai untuk jadi petinju profesional. Nong Tum berbeda dari anak laki laki lainya, dia cenderung lembut dan feminim. Sebenarnya Nong Tum tidak suka olah raga ini, tapi demi membantu perekonomian keluarganya dia memutuskan untuk menekuni bidang olah raga ini. Selain demi keluarga, Nong Tum juga melakukanya agar dia bisa menjadi wanita seutuhnya.Nong Tum mulai mengikuti pertandiangan Muay Thai. Tiap memenangkan pertandingan, dia selalu memberikan kecupan pada lawan mainya, bukan karena dia tertarik pada lawanya, tapi untuk menunjukkan bahwa dia bertanding bukan untuk menyakiti lawanya dan sekaligus permohonan maapnya. Suatu hari Nong Tum bermain kerumah pelatihnya Pi Chart (Sorapong Chatree), di rumah pelatihnya tersebut dia mencoba make up milik istri Pi Chart. Nong Tum merasa make up itu cocok dengan dirinya dan melengkapi sesuatu yang kurang selama ini. Akhirnya di tiap pertandingan Nong Tum memakai make up, dan dengan berdandan Nong Tum menjadi lebih bersemangat dan terus menjuarai pertandingan Muay Thai nasional.
Setelah kejuaraan nasional Nong Tum semakin terkenal di masyarakat Thailand, banyak yang mendukung, banyak juga yang mencercanya. Setelah kejuaraan nasional Nong Tum mulai kalah dalam pertandingan karena dia banyak mengkonsumsi obat obatan untuk menaikan hormon kewanitaanya.
Film ini memiliki alur cerita yang bagus, dimana pencarian jati diri Nong Tum sampai ke tahap klimaks yaitu operasi ganti kelamin (saya juga belum tahu apa akhirnya di operasi ganti kelamin apa nggak). Di suatu pertandingan Nong Tum juga bingung karena harus melawan sahabatnya sekaligus cinta pertamanya Nat dan mengatakan pada keluarganya tentang siapa dan apa yang dia inginkan selama ini.
August Rush
Adalah sebuah film drama bercerita tentang "Mozart, the child prodigy
zaman sekarang", yang terpisah dari kedua orangtuanya dan tinggal di
sebuah panti asuhan dengan penuh harapan bahwa suatu saat orang-tuanya
akan menemukannya. Meski merupakan film yang sifatnya mystically romantic dan penuh dengan sentuhan fairy-tales element, film ini adalah sebuah film keluarga yang baik ditonton.
August Rush bukan hanya film drama, tapi sekaligus film musikal yang musiknya ditata sangat bagus dan menampilkan music dengan berbagai jenis, mulai dari classic, jazz, rock, soul, techno, latin dll., membuat film ini kaya dan imaginative ketika sound dan musiknya itu masuk ke telinga kita. Macam-macam jenis music yang ditampilkan, menunjukkan bahwa semua jenis music itu indah dan semuanya layak mendapat apresiasi.
Di Film August Rush, Anda tidak hanya disuguhi cerita yang bagus, original, tetapi juga sajian music experimental yang baik ditonton untuk para musisi dan pecinta music. Bagaimana sebuah gitar dimainkan bagai sebuah perkusi, dan juga menampilkan guitar tapping technique yang pasti bakal membuat para pemain guitar berdecak kagum. Anda juga menikmati drums loops mengimitasi bunyi-bunyian kereta dan hiruk-pikuk apapun yang ada di sebuah kota yang sibuk. Kita juga dapat mendengar suara Jonathan Rhys Meyers, aha rupanya dia juga pandai bernyanyi, plus suara yang punya karakter. Menjadi seorang penyanyi tenar bukan sekedar perlu modal suara bagus, tetapi perlu juga menampilkan suaranya itu in the unique way.
August Rush bukan hanya film drama, tapi sekaligus film musikal yang musiknya ditata sangat bagus dan menampilkan music dengan berbagai jenis, mulai dari classic, jazz, rock, soul, techno, latin dll., membuat film ini kaya dan imaginative ketika sound dan musiknya itu masuk ke telinga kita. Macam-macam jenis music yang ditampilkan, menunjukkan bahwa semua jenis music itu indah dan semuanya layak mendapat apresiasi.
Di Film August Rush, Anda tidak hanya disuguhi cerita yang bagus, original, tetapi juga sajian music experimental yang baik ditonton untuk para musisi dan pecinta music. Bagaimana sebuah gitar dimainkan bagai sebuah perkusi, dan juga menampilkan guitar tapping technique yang pasti bakal membuat para pemain guitar berdecak kagum. Anda juga menikmati drums loops mengimitasi bunyi-bunyian kereta dan hiruk-pikuk apapun yang ada di sebuah kota yang sibuk. Kita juga dapat mendengar suara Jonathan Rhys Meyers, aha rupanya dia juga pandai bernyanyi, plus suara yang punya karakter. Menjadi seorang penyanyi tenar bukan sekedar perlu modal suara bagus, tetapi perlu juga menampilkan suaranya itu in the unique way.
Hello Schoolgirl
Film ini bercerita tentang Kwon Yeon-woo,
seorang pegawai di kantor kelurahan yang baru saja pindah rumah.
Sebagai pria yang telah berumur 30 tahun, Yeon-woo tergolong tidak
beruntung. Hingga saat ini, dia belum menikah, bahkan calon isteripun
belum ada. Cerita terbelah menjadi dua bagian saat karakter lain bernama
Kang Sook diberi porsi yang hampir sama dengan Yeon-woo. Bedanya, Kang
Sook adalah anak SMA yang baru lulus dan bekerja di kantor kelurahan
yang sama dengan Yeon-woo. Kisah menjadi unik karena Yeon-woo yang
berumur 30 tahun jatuh cinta kepada seorang siswi SMU 18 tahun bernama
Soo-yeong dan Kang Sook menyukai seorang perempuan yang umurnya jauh
lebih tua darinya.
Peralihan peradegan yang lambat kadang
menimbulkan kebosanan saat mefilm nonton dan ada beberapa adegan yang
terasa tidak perlu. Beberapa kelucuan berhasil memancing senyum.
Pertengahan film merupakan bagian paling menarik karena disinilah
hubungan cinta kedua pasangan diperlihatkan. Perbedaan usia tidak dapat
menghalangi mereka untuk saling mencintai. Dan seperti yang
diprediksikan, konflik mulai timbul menjelang akhir.
Akting para pemain terlihat natural namun
dibeberapa adegan terlihat kurang ekspresif, terutama aktor Yo Ji-tae
yang kerap kali terlihat datar tanpa ekspresi.
Kisah cinta beda usia sudah lumayan
sering diangkat dalam film-film Korea, namun tetap saja film satu ini
terlihat beda, walau tidak banyak. Secara keseluruhan film ini menghibur
sekaligus menyentuh.
Speedy Scandal
Nam Hyeon-soo adalah mantan idola remaja
yang kini bekerja sebagai penyiar radio. Karirnya menanjak dan hidupnya
semakin mapan, ditambah lagi pacarnya yang juga presenter acara gosip
terkenal di televisi. Gaya hidup Hyeong-soo begitu teratur dan serba
mewah. Semua itu berubah saat suatu malam, seorang perempuan muda datang
ke rumahnya dengan membawa anak kecil sembari mengaku kalau dia anaknya
dan si bocah kecil adalah cucunya.
Seperti kebanyakan film-film Korea pada
umumnya, berbagai kelucuan timbul sepanjang awal film menjelang
pertengahan, lalu berubah melankolis menuju akhir. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah akting aktor cilik pendatang baru, Hwang Seok-hyeon
yang berhasil memancing tawa karena kelucuannya. Aktingnya terlihat kaku
dibeberapa bagian, namun selebihnya sangat baik dan natural. Sesuatu
yang menimbulkan kesenangan tersendiri selama menonton. Interaksinya
dengan aktor senior Cha Tae-hyun terbangun dengan baik. Mereka
benar-benar menggambarkan hubungan kakek yang belum siap menjadi kakek
dengan cucunya yang lugu.
Satu lagi yang berhasil menarik minat
untuk menyaksikan film ini dari awal hingga akhir adalah hadirnya aktris
Park Bo-yeong yang berperan sebagai anak Hyeong-soo, yang juga lumayan
baru didunia perfilman Korea.
Hal yang bisa dipetik dari film ini
adalah bagaimana cara menjalani hidup dengan baik walaupun masalah
datang silih berganti. Manusia selalu maju kedepan, namun bayangan masa
lalu selalu mengikuti mereka dibelakang. Segala perbuatan yang kita
lakukan selalu ada konsekuensinya, tergantung bagaimana kita
menyikapinyaThe Lovely Bones
The Lovely Bones merupakan film yang bergenre drama, fantasi, dan thriller yang dirilis pada 15 Januari 2010. Film yang berdurasi 2 jam 16 menit ini merupakan film yang disadur dari novel terlaris tahun 2002 oleh Alice Sebold dengan judul yang sama dengan yang difilmkan. Kemarin malam baru nonton film ini, waduh telat hampir 1 tahun ya haha tapi lebih baik nonton daripada tidak sama sekali. Yang membuatku tertarik dan membeli DVDnya karena pertama lihat the best phenomenal #1 bestseller, diproduserin oleh Peter Jackson (produser trilogi the lord of the rings), dan melihat sinopsis singkat dibelakang cover yang cukup mengundang penasaran, tertulis “The Lovely Bones is the story of a 14 year-old girl from suburban Pennsylvania who is murdred by her neighbor. She tells story from heaven.” Waduh melihat kata bahwa dia menceritakan kisahnya dari surga seperti memunculkan sisi kemisteriusan hehe ditambah lagi lihat kata tentang pembunuhan (secara addict banget dengan kisah pembunuhan), ini lah yang membuatku jadi yakin nggak mikir panjang buat nonton dirumah. Film ini berkisahkan tentang seorang anak perempuan yang berusia 14 tahun yang bernama Susie Salmon (Saoirse Ronan) yang dibunuh pada 6 Desember 1973 Sebelum lanjut aku cukup miris lihat 6 Desember, bukannya itu tanggal lahir aku, oalah bikin jadi merinding aja hehe Susie Salmon tinggal dengan keluarga yang cukup hangat dan bahagia. Dia adalah seorang perempuan periang yang memiliki adik bernama Lindsey (Rose McIver) dan Buckley. Pada suatu hari Susie hilang tak tentu dimana keberadaannya, keluarganya begitu cemas sampai mereka menghubungi pihak kepolisian dan hasilnya mereka cuma bisa menemukan sebuah topik rajutan yang dibuat oleh ibunya (Rachel Weisz). Selama berbulan-bulan mereka mencari Susie tapi hasilnya selalu nihil. Sebenarnya dari awal kita menonton film ini kita sudah diberi tahu siapa yang membunuh Susie jadi bisa dikatakan ini bukan film tentang detektif untuk mencari tersangka tapi lebih kepada bagaimana Susie yang terjebak diantar dunia dan surga untuk menyelesaikan urusannya didunia yang belum terselesaikan supaya bisa tenang menuju ke surga serta bagaimana cara Susie dan keluarganya saling bisa melepaskan satu sama lain.
Hmm
kalau dilihat-lihat film ini bisa dikatakan bagus dan layak buat
ditonton karena disini kita dimanjakan oleh animasi tentang bagaimana
keadaan antara dunia dan surga itu walaupun cuma khayalan dan aku
sendiri tidak begitu percaya dengan hal ini, mungkin mirip ya dengan
seseorang yang meninggal dunia yang kalau belum 40 hari arwahnya masih
ada didunia hehe Selanjutnya banyak banget ketegangan difilm ini yang
buat aku deg-degan banget (seriusan jantung ini empot-empotan) waktu si
Lindsey menyelinap ke rumah pembunuh berantai untuk mencari bukti
terkait dan locat dari lantai dua ketika hampir ditarik oleh pembunuh
itu. Disini juga banyak part yang bikin hati kita tersentuh ketika
ayahnya mulai terobsesi buat mencari pembunuh Susie dan ibunya yang
terguncang setiap kali memikirkan Susie dan melihat obesi suaminya yang
tidak mampu melepaskan Susie. Film ini juga menampilkan kelucuan ketika
nenek Susie membantu keluarganya dalam menghadapi masalah bersama-sama.
Aku juga memberi ajungan jempol dengan emosi mereka yang bener-bener
dapet. Sayangnya aku tak suka dibagian ending, begitu mudahnya, dan
rasanya mau ketawa bagaimana cara pembunuh itu mati haha pokoknya
bener-bener nggak nyangka jadi bikin kacau aja pas endingnya tapi mau
bagaimana lagi kalau dinovelnya juga kayak gituh. Disini juga kita
banyak dapet pesan isyarat yang bener-bener inspiratif hehehe
CHILDREN OF HEAVEN
hildren
of Heaven sebuah karya Majid Majidi yang memenangkan berbagai
penghargaan internasional antara lain Montreal World Film Festival,
Silver Screen Awards di Internasional Film Festival dan Nominasi Piala
Awards 1999 untuk Best Language Film.
Sebuah
kisah dari negeri Timur Tengah. Seorang anak kecil bernama Ali
Mandengar (diperankan oleh Amir Farrokh Hashemian) hidup sangat
sederhana di tengah-tengah keluarga bersama dengan kedua orang tuanya
dan kedua adiknya. Pada suatu ketika, di sebuah tempat sol sepatu Ali
bermaksud mengambilkan sepatu adik pertamanya Zahra karena selesai
diperbaiki. Kemudian ketika hendak membeli kentang di sebuah warung
sepatu adiknya tersebut hilang terambil oleh seorang pemulung. Ia
kebingungan. Saat menceritakan kejadian itu kepada adiknya, adiknya
menangis dan meminta Ali mencari sepatunya karena ayahnya tak mungkin
mampu membelinya lagi. Ali berusaha mencarinya namun tak berhasil.
Sebagai
pertanggung jawabannya Ali bersedia meminjamkan sepatunya kepada
adiknya (Zahra) tersebut dengan cara bergantian memakai saat sekolah
yaitu dipakai Zahra pada pagi hari dan Ali memakainya di siang hari. Ini
mengakibatkan Ali sering terlambat masuk sekolah dan mendapat masalah.
Zahra masih berusaha mencari, akhirnya ia menemukannya dalam kedaan
terpakai oleh anak lain dan setelah ditelusuri anak tersebut ternyata
anak seorang tuna netra. Akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk
mengambil kembali sepatu tersebut dan mereka berdua terus bergantian
sepatu setiap harinya.
Suatu
hari diadakan kejuaraan lari jarak jauh antar sekolah dengan hadiah
ketiga berupa sepatu olah raga. Ali sangat bersemangat mengikuti lomba
ini, karena ia sangat membutuhkan sepatu itu, yang rencananya akan
ditukar dengan sepatu wanita, untuk diberikan kepada Zahra, adiknya
tercinta. Ali mengikuti kejuaraan tersebut meskipun pendaftarannya agak
terlambat, namun diterima. Ia terus berusaha lari sekuat tenaga…lari dan
terus lari dan pada akhirnya ia justru memenangkan juara pertama.
Dear Galileo
Semua mimpi itu menjelma nyata bagi Cherry dan Noon..
Cherry dan Noon adalah dua cewek remaja Thailand kebanyakan. Mereka sama seperti kita yang punya mimpi menjelajahi negara-negara Eropa, sementara mereka hanya berasal dari keluarga kelas menengah yang bepergian ke luar negeri tak bisa terwujud begitu mudahnya.
Merasa tertekan karena di-DO dari sekolah desain karena memalsukan tanda tangan guru, Cherry pun ngajakin Noon ke Inggris untuk mengadu nasib. Klop. Ajakan nekat Cherry disambut antusias Noon yang masih melo karena habis putus dari pacarnya. Dan voila, sampailah mereka ke negara Prince William itu.
So..
The journey start in London, ibukota Inggris yang terkenal dengan
gereja-gereja tua peninggalan masa silamnya. Di kota inilah Cherry dan
Noon pontang-panting cari kerjaan part time biar bisa bertahan hidup,
sekaligus curi-curi kesempatan untuk foto narsis di sejumlah spot kota.Cherry dan Noon adalah dua cewek remaja Thailand kebanyakan. Mereka sama seperti kita yang punya mimpi menjelajahi negara-negara Eropa, sementara mereka hanya berasal dari keluarga kelas menengah yang bepergian ke luar negeri tak bisa terwujud begitu mudahnya.
Merasa tertekan karena di-DO dari sekolah desain karena memalsukan tanda tangan guru, Cherry pun ngajakin Noon ke Inggris untuk mengadu nasib. Klop. Ajakan nekat Cherry disambut antusias Noon yang masih melo karena habis putus dari pacarnya. Dan voila, sampailah mereka ke negara Prince William itu.
Sumpaaaaaah.. saya ngiler banget lihat tempat-tempat yang dikunjungin Cherry dan Noon. Gimana enggak, tempat-tempat yang jadi spot foto-foto keduanya selama ini cuma saya lihat di wallpaper windows. Hihihi.. Dan tempat-tempat itu sungguh-sungguh ada, bukan rekaan photoshop. Dan gilaaaa.. cantik banget taman-taman di kota itu..
Puas ngunjungin London, kedua sahabat itu mengajak kita menjejakkan kaki di Paris. Di kota yang superromantis inilah konflik mulai terbangun. Suatu hal membuat Noon terlibat adu cekcok dengan Cherry. Keduanya pun bertengkar, dan akhirnya diam satu sama lain meski masih tidur satu kamar.
Saat masih saling acuh itulah Noon ketemu sama seorang Tum, cowok Thailand yang tinggal di Prancis. Berhubung masih dalam kondisi nggak punya temen ngobrol bahasa Thai karena masih ngambek-ngambekan sama Cherry, Noon pun ngintil cowok ini keeeeeee mana pun! Bisa ditebak, mereka pun akhirnya terlibat cinta lokasi. Hihihi ^_^
Sampai suatu hari, Noon jatuh sakit. Ia demam tinggi, sampai ambruk di tengah jalan. Melihat sobatnya lemas nggak berdaya, Cherry iba. Ia pun merawat Noon siang malem, sampai akhirnya keduanya baikan dan cekikikan bareng lagi, hehe :D
Setelah baikan dan kumat narsisnya, keduanya pun cabcus jalan-jalan. Keren banget arsitektur Paris.. huhu.. kapan ya saya bisa ke sana. Barang dua-tiga hariiii aja ~.~ hehehe.. Setelah disuguhi jejalanan Paris yang ciamik, kita lalu dipameri keindahan Paris di sore dan malam hari oleh Noon yang sedang pacaran sama cowoknya. Oh gosh, memang bener romantis dan seksi abis dah kotanya Napoleon Bonaparte ini!
Di Paris ini jugalah Cherry bertemu dengan seorang kurator asal Italia yang sangat tertarik pada lukisannya. Saking tertariknya sama lukisan Cherry (menurut saya sih lukisannya biasa aja. Huahahahaha..), sang kurator bahkan nawarin Cherry untuk kerja di kantornya di Roma sana. Ouw ouw..
So they both go to Rome. Hu yeaaah.. Layar dibuka di sebuah kedai pizza dan spaghetti plus pemandangan jalanan Italia yang eksotis. Di kedai inilah Cherry dan Noon ditawari sang pemilik untuk bekerja part time. Hari demi hari pun berjalan lancar. Mereka bekerja pada siang hari, dan berjalan-jalan di sore harinya.. asoii.. Ngiler dah saya lihat Italia yang penuh cowok seksi ini. Hihihi
Sampai suatu ketika, Cherry mupeng pengen naik kano untuk keliling sungai di sana. Namun karena biayanya mahal dan duit mereka pas-pasan, Cherry pun ngajakin Noon untuk mencurangi si pemilik kedai. Naas, perbuatan itu terkuak, sampai akhirnya Noon diadukan pemilik kedai ke polisi, dan dideportasi ke Thailand.
Mereka pun mau tak mau berpisah. Noon kembali ke Thailand, sementara Cherry meneruskan kerjaannya di Roma. Sampai akhirnya Cherry merasa begitu rindu sang ayah, rindu sang adik, rindu pada Noon, dan rindu pada tanahairnya. Dan dia pun memutuskan untuk kembali...
Walau jalan cerita dan ide film ini sangaaaat biasa, namun saya tetep aja suka melihatnya. Alasannya apalagi kalau bukan karena pemandangan-pemandangan London, Paris, Roma, yang sangat indah itu. Dan lagi, saya juga merasa punya cita-cita yang lumayan sama dengan Cherry dan Noon: menjejakkan kaki dan berpetualang segila-gilanya di tiga negara itu :)
thanks..more info movies..
BalasHapus