Hai, udah lama niy gw enggak
nge-review film Korea. Mumpung lagi senggang dan gw sendiri lagi ada
mood, jadi mending gw ngebahas salah satu film yang udah gw tonton. Film
yang akan gw ulas kali ini berjudul "Windstruck" yang merupakan film
bergenre melokomedi romantis buatan tahun 2004 dan konon katanya secara
tidak langsung presekuel dari film "My Sassy Girl" yang udah pernah gw
buat review sebelumnya (cek di bulan Januari 2011). "Windstruck"
dibintangi oleh aktris Jeon Ji Hyun aka Giana Jun (dia juga main di MSG)
dengan Jang Hyuk sebagai pasangannya di film ini. Penasaran ceritanya
kayak apa? Yuk kita simak aja review-nya. (SPOILER ALERT!!!)
Yeo Kyung Jin (Jun Ji Hyun)
merupakan seorang polwan yang mempunyai sifat 'sassy' alias galak dan
sangat suka mencampuri urusan orang lain (ya gitu deh). Setiap ada orang
yang menurutnya bertindak melanggar hukum di depan matanya, tanpa
basa-basi pasti langsung disikat. Istilahnya bertindak dulu, mikir
akibatnya mah belakangan. Suatu hari secara tidak sengaja Kyung Jin
menangkap Go Myung Woo yang disangkanya sebagai seorang pencopet. Myung
Woo yang berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah khusus wanita
ini tentu saja membela diri dan bilang kalau Kyung Jin salah tangkap
orang. Sayang, semua penjelasan Myung Woo dianggap angin lalu. Sampai
sang pencopet ditemukan, mau enggak mau deh Myung Woo harus terus dekat
dengan Kyung Jin (sampe diborgol pula biar egk lepas, kekekek).
Gara-gara ini juga nyawa Myung Woo hampir aja melayang dimana Kyung Jin
dengan nekat mencoba menggerebek pertemuan antara mafia Rusia dengan
mafia Korea yang terjadi secara rahasia. Bukannya berhasil yang ada
mereka malah menghancurkan segalanya karena ternyata polisi lainnya
tengah menyamar jadi salah satu anggota mafia tersebut. Udah bisa
ditebak, mereka habis dimarahi oleh sang polisi (lagian nekat,
wkwkwkwk).
polwan yang sangat nekat (no komen ah)
Enggak lama kemudian pencopet
asli pun tertangkap dan Kyung Jin melepaskan Myung Woo tanpa satu
permintaan maaf darinya. Myung Woo enggak terima dengan hal itu dan
menuntut Kyung Jin meminta maaf kepadanya, tapi semua sia-sia karena
Kyung Jin tidak akan meminta maaf kepadanya kecuali nama Myung Woo
diganti jadi "Mian Woo" (mian artinya maaf dalam bahasa Korea). Setelah
kejadian itu Myung Woo pun bertekad untuk menghindar dari Kyung Jin.
Apes, emang karena jodoh, saat Myung Woo mendaftar menjadi petugas jaga
keliling sukarela ini harus berpartner dengan Kyung Jin karena cuma
polwan itu satu-satunya yang tersisa. Terpaksa deh Myung Woo harus
berdua lagi dengan Kyung Jin. Apa lagi masalah pun timbul ketika Kyung
Jin menegur segerombolan anak sekolah yang salah satunya merupakan putra
dari ketua gengster yang berkuasa di wilayah tersebut. Enggak terima
anaknya dipukulin sama Kyung Jin (emang sadis niy cewek, hehehe), sang
ketua gengster pun mengancam Kyung Jin. Polwan itu tidak berkutik karena
sang atasan menyuruhnya untuk sabar. Melihat hal itu Myung Woo
berinisiatif untuk menolong Kyung Jin dengan berpura-pura menjadi
seorang penjahat kelas kakap yang terlibat dalam tiga kasus kejahatan
(pembunuhan, perampokkan dan pemerkosaan pura-puranya). Dengan akting
yang meyakinkan, akhirnya Myung Woo berhasil mengusir ketua gengster
beserta anak buahnya yang ketakutan dan sejak saat itu Kyung Jin menjadi
respek pada Myung Woo, hingga akhirnya mereka pun resmi berpacaran.
terpaksa tidur bareng gara-gara borgolnya egk bisa lepas tapi ternyata...
Semakin hari, Myung Woo dan
Kyung Jin pun semakin dekat hingga akhirnya Myung Woo mengetahui masa
lalu Kyung Jin yang cukup menyedihkan dimana Kyung Jin mempunyai seorang
kakak kembar bernama Ming Jin. Layaknya anak kembar identik yang suka
berbuat ulah, mereka pun sering bertukar peran. Sang kakak yang alim
bersekolah di tempat Kyung Jin sedang Kyung Jin bersekolah di tempat
Ming Jin sampai sebuah tragedi terjadi. Sang kakak tewas tertabrak saat
akan menuju sekolah Kyung Jin. Sejak saat itulah Kyung Jin terus
menyalahkan dirinya sebagai penyebab meninggalnya sang kakak dan
memutuskan menjadi seorang polwan seperti cita-cita Ming Jin. Kyung Jin
mengibaratkan dirinya sebagai tuts putih dalam piano dan tidak akan
bermain di tuts hitam (Ming Jin). Mendengar cerita tersebut Myung Woo
pun mulai menghibur Kyung Jin. Bisa dibilang sebagai masa-masa indahnya
berpacaran. Suatu saat, Myung Woo yang baru aja membeli sebuah mobil
jeep mengajak Kyung Jin berlibur ke suatu tempat di pegunungan. Di
sanalah Myung Woo bilang kalau dirinya ingin menjadi angin. Meski kelak
raganya tidak ada, tapi bila Kyung Jin merasakannya maka dia ada di situ
(gw suka kata-katanya yang ini, keren!). Hal konyol pun terjadi, ketika
berduaan dengan Kyung Jin di dapur tempat mereka menginap, Myung Woo
mencoba untuk mencium Kyung Jin. Namun apes, bibirnya malah mencium kayu
arang yang terbakar! Otomatis dia langsung berteriak kepanasan
(wkwkwkwk, konyol!). Sang nenek pemilik rumah yang mendengar teriakkan
Myung Woo malah menduga mereka yang macam-macam (si nenek egk tahu yang
sebenarnya).
cium dong, wkwkwkwk
Cobaan pertama pun datang ketika
maut hampir saja merenggut nyawa Myung Woo yang melindungi Kyung Jin
dari longsoran batu yang menimpa mobil yang sedang mereka kendarai dan
akhirnya masuk ke jurang. Kondisi Myung Woo yang tidak sadarkan membuat
Kyung Jin sangat cemas. Dirinya takut kehilangan Myung Woo yang
dianggapnya telah membuka hatinya selama ini. Untuk kali ini Myung Woo
selamat dari maut, hingga cobaan kedua secara tragis membuat Myung Woo
tidak sengaja kehilangan nyawanya dimana suatu ketika Kyung Jin yang
mencoba mengejar penjahat menembaki penjahat tersebut. Di tempat dan
waktu yang sama dua orang polisi juga tengah mencoba mengejar penjahat
itu dan juga menembakinya. Myung Woo merasa Kyung Jin dalam bahaya
mencari kekasihnya itu, namun naas dia malah tewas tertembak. Kyung Jin
pun shock dan menganggap dirinyalah penyebab kematian Myung Woo, padahal
sebenarnya Myung Woo tertembak oleh peluru yang berasal dari salah satu
polisi lain yang secara kebetulan juga menembak di waktu yang
bersamaan. Sejak saat itu kondisi psikis Kyung Jin menurun drastis, dia
mencoba bunuh diri dengan cara apapun. Mulai dari menembakkan pistol ke
kepalanya, minum obat penenang sampai over dosis sampai terjun dari
atap gedung bertingkat, tapi semuanya gagal.
I can feel you... Myung Woo...
Melihat kondisi Kyung Jin yang
masih labil, sang atasan pun terpaksa memutasinya untuk beberapa waktu.
Di tempatnya yang baru secara tidak sengaja Kyung Jin menjadi partner
dari polisi yang tidak sengaja menembak Myung Woo. Namun, polisi itu
tidak berani mengakuinya. Dia takut keadaan Kyung Jin makin memburuk
kalau tahu yang sebenarnya. Sejak ditugaskan di tempat yang baru, Kyung
Jin menjadi seorang polisi wanita yang handal dan tidak takut mati.
Entah kenapa setiap kali ditembak oleh penjahat, Kyung Jin selalu lolos
dari maut. Yup, ternyata dirinya dilindungi oleh angin (Myung Woo). Saat
itulah Kyung Jin akhirnya menyadari kalau Myung Woo berada di
sampingnya dan terus melindungi dirinya meski sekarang sebagai angin
(dia datang dengan bentuk sebagai kapal kertas yang akan terus ada
hingga 49 hari). Hingga pada akhirnya dia tertembak juga saat mencoba
menangkap penjahat yang dulu seharusnya menjadi sasaran tembaknya bukan
Myung Woo. Di kondisi yang sekarat, Kyung Jin hampir saja menyerah.
Myung Woo akhirnya datang ke dalam mimpi kekasihnya itu dan memberitahu
dirinya agar tidak terus larut dalam kesedihan karena Myung Woo yang dia
kenal sekarang bukanlah Myung Woo yang dulu.
Kyung Jin... Myung Woo yang kau kenal sekarang bukan lagi Myung Woo yang dulu...
Kondisi Kyung Jin pun membaik
dan kembali normal. Kemudian saat dia kembali ke rumahnya, Kyung Jin
mendapati sosok Myung Woo di sana. Rupanya hari itu Myung Woo harus
pergi meninggalkan Kyung Jin untuk selamanya. Cowok itu pun berpesan
agar Kyung Jin tetap menjalani hidupnya meski dirinya sudah tidak berada
di sampingnya. Myung Woo juga berjanji kalau dia akan setia menunggu
Kyung Jin hingga saatnya nanti. Sebelum pergi, Myung Woo berkata bahwa
sebentar lagi Kyung Jin akan bertemu dengan pria yang juga akan
mencintainya seperti dirinya mencintai Kyung Jin dan untuk pertama juga
terakhir kalinya akhirnya Kyung Jin meminta maaf kepada Myung Woo.
Setelah berpisah, Kyung Jin pun akhirnya bertemu dengan sosok yang
dimaksud oleh Myung Woo. Di stasiun kereta, di sanalah cintanya akan
kembali bersemi...
good bye doesn't mean forever...
The Cast
Yeo Kyung Jin (Jeon Ji Hyun)
Seorang polwan yang berprinsip
'bertindak dulu, mikir belakangan' ini tipe cewek pemberani sekaligus
galak. Kyung Jin menjadi polwan untuk menggantikan kakaknya yang juga
bercita-cita sebagai polwan. Dirinya terus didera rasa bersalah akan
kematian kakaknya dan terus menyalahkan dirinya sendiri. Meski terluka,
Kyung Jin selalu berpura-pura tegar untuk menutupi kesedihannya. Hatinya
terus tertutup hingga dia bertemu dengan Myung Woo yang kemudian
membawanya melupakan luka hatinya itu dan kemudian menjadi kekasihnya.
Namun kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena Myung Woo harus
meninggal secara tragis di depan mata Kyung Jin yang lalu menganggap
dirinyalah penyebab dari kematian pujaan hatinya itu. Sejak saat itu
Kyung Jin pun mencoba bunuh diri untuk menembus kesalahannya, hingga
akhirnya dia menyadari kalau semua itu hanya kecelakaan. Kyung Jin
percaya bila seseorang telah meninggal maka jiwanya masih akan ada di
dunia selama 49 hari. Makanya dia percaya kalau Myung Woo akan terus
berada di sampingnya dalam jangka waktu tersebut sejak dia meninggal
meski hanya sebagai angin.
Go Myung Woo (Jang Hyuk)
Pria polos dan pintar ini
berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah khusus wanita.
Perjumpaannya dengan Kyung Jin sempat membuatnya takut dengan cewek itu,
meski akhirnya dia tahu kalau Kyung Jin menyimpan luka yang sangat
dalam. Sejak saat itulah dirinya bertekad untuk membahagiakan Kyung Jin
dan selalu membuat gadis itu tersenyum. Cowok yang punya keinginan
menjadi angin bila dia meninggal ini pun menjadi sebuah kenyataan pahit
dimana hal tersebut pada akhirnya benar-benar terjadi. Nantinya
kematiannya yang tragis cukup membuat kondisi mental Kyung Jin drop
abis. Berkali-kali gadis itu mencoba bunuh diri, berkali-kali juga dia
menyelamatkannya walaupun hanya sebagai angin. Cintanya terhadap Kyung
Jin tidak tergoyahkan dan di saat terakhirnya Myung Woo tidak pernah
menyalahkan Kyung Jin sebagai penyebab kematiannya. Sebelum pergi Myung
Woo berharap Kyung Jin membuka hatinya kembali karena kelak Myung Woo
akan membawanya kepada seseorang yang juga akan mencintai Kyung Jin
seperti dirinya.
My Opinion:
Setelah lama hunting film
ini akhirnya gw bisa nonton juga, huhuhu. "Windstruck" buat gw adalah
film komedi romantis yang tragis dan sukses bikin gw nangis. Aigooo!
Kenapa ya Korea demen banget sama cerita sedih? Ya, terlepas dari
semuanya "Windstruck" gw rekomen banget buat para fans-nya Jun Ji Hyun.
Terutama yang kangen sama aktingnya di "My Sassy Girl" (MSG). Seperti
yang udah gw bilang sebelumnya, secara tidak langsung banyak penonton
yang berasumsi kalau film ini merupakan presekuel dari MSG. Secara di
endingnya Cha Tae Hyun muncul sebagai cameo, tapi sayangnya itu semua
hanya kebetulan karena "Windstruck" sendiri memiliki alur yang lebih
cocok untuk sekuel (klo di MSG Ji Hyun masih kuliah sedang di sini dia
udah kerja. jadi egk bisa disebut sebagai presekuel). Oho, intinya yang
gw dapet dari film ini adalah janganlah kita terlarut dalam kesedihan
bila kita kehilangan orang yang kita sayangi. Masih banyak yang bisa
kita kerjakan daripada terus-terusan suram. Orang yang telah
meninggalkan kita pun juga pastinya akan merasa tidak tenang dan sedih
melihatnya. So, cintailah orang yang kita cintai sewajarnya, tidak
berlebih dan tidak kurang. Okey, sekian review-an kali ini. Sampai jumpa
lagi dipostingan selanjutnya ya. Thanks udah mau baca & adios! ^3^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar