Kalau bicara soal mimpi, dari kecil gue Cuma bermimpi bisa
berkenalan dengan orang di luar sana bisa membina hubungan dengan orang orang
yang setiap pulang sekolah Cuma bisa lihat cerewet mereka ditelefisi, dan karena
mimpi itu gue berhasil membina hubungan dengan seseorang “bukan pacar baru
PDKT” yang kuliah dia Trisakti dan dia mengmbil jurusan yang lumayan ada bau
bau biro perjalanan ? Traveling dan sekarang dia sudah bekerja di salah satu
biro perjalanan terkenal di Jakata barat. Tapi sayang hubungan kami bubar.
Tapi yang gue ingat dia dengan gue adalah satu alumni SMA
yang sama Cuma kami beda kota. Kalau mau di bilang kangen sih.. lumayan lah..
Cuma pertengkarang dan kata katanya saat kami bubuar yang selalu gue ingat
karena gue ngk tau apa maksutnya dan kenapa?!?. Sampai sekrang, di akhir tahun
2013 dan di akhir tulisan gue di tahun ini adalah gue bercrita tentang
kebodohan gue waktu Kerja di salah satu perusahaan asing, karena ijin kerja gue
tidak beretmu seseorang yang sekrang menjadi seseorang yang gue percaya 80%
ketimbang gue percaya orang lain, kenapa bisa sampai segitu, karena dia
mengetahui lebih jelas dan banyak tentang gue ketimbang gue tahu lebih dan
banyak soal dia. Itu Aneh.. untuk orang awam lainya..
Kronologinya, waktu itu gue ngk masuk kerja dan ada
pertemuan semi penting di kantor dan ada tamu yang buat rame kantor tapi sayang
gue ngk ada, lalu esok harinya gue masuk kantor paling pagi, maklum gue
terkenal kariawan yang paling rajin, rajin di suru melakukan hal hal yang menurut gue. Ih… kok gue sih.. !
sempat BT. Dan gue lakukan itu karena gue sayang atasan gue uda kayak kakak
gue. Dia sangat memahami gue kariawanya yang kadang telat mikir, yah itulah
gue. Kerjaan kami Cuma makan dan temani atasan gue ngobrol, simpelkan…!!
Lanjut dan ketemulah kartu namanya di meja kerja gue,
kemudian gue simpan, beberapa bulan kemudian gue memberanikan telpon lalu gue
sepertinya langsung akrap dgn dia, kemungkinan kami memang jodoh. Kamudian
waktu gue pindah ke Bandung dan tingal selama 2 tahun lebih, dia saat gue ada
sedikit unek unek gue memberanikan diri untuk menelponnya, dan berhasil pulsa
gue habis dengan satu kesimpulan gue mengikuti sarannya yang dia omongin ke
gue. Kemudian gue pindahlah ke Kupang singkat cerita tapi sebelumya gue tingal
di malang bersama tante gue.
Akhirnya gue jadi pulang kupang, pulang ke tanah air gue,
50% itu semua gue menuruti sarannya karena gue meresa Cuma dia satu satunya
orang dapat gue percaya saat itu. So jadi gue lakukan.. selama 1 tahun 29 hari
di kupang dengan banyaknya cerita yang gue alami di sini, gue kembali menjalin
lagi hunungan dengan dia, gue bersukur waktu barang – barang gue hilang beserta
dompet dan semua isi isinya di dalam dompet ada kartu namanya HILANG juga namun
tampa gue sadari nomor Hpnya masih tesimpan di Hp gue dan itu buat senang,
Yang gue sesali sekrang adalah kenapa gue waktu itu ijin
tidak masuk kantor dan tidak berjumpa dengan dia dan tidak bisa melihat dia
secara langsung dan kami tidak bisa ngobrol dengan santai tampa harus gue buang
uang buang uang untuk melakukan pembicaraan yang mungkin menurut orang itu ngk
penting.
Saat gue mengajukan beberapa keinginan gue yang dulu gue
impikan dan Cuma dia yang berani mengatakan JANGAN.. dan sebagian orang
mengatakan sebalinya, itu Cuma karena dia yang mengetahui gue lebih baik
ketimbang orang lain “Mungkin”. Dia kawatir keinginan gue itu bisa
menghancurkan gue sendiri ”Mungkin”.
Dahulu banyak orang yang gue mintain pendapat sebelum gue
melaukan hal yang inginkan, dan jawabanya cukup membuat gue trelena, namun
sekrang ada orang yang berani mengatakan JANGAN untuk keinginan gue. Dan itu
cukup buat gue kagum dan mencoba mendalami kata JANGAN itu untuk gue pribadi.
Dan gue berharap janji gue malam ini untuk tidak melakukan hal
itu lagi dapat gue penuhi sebaik mungkin. Gue berusaha tidak akan mengecewakan
dia. Yang sudah berani mengatakan JANGAN.
Dahulu kalau gue lagi curhat soal beberapa unek unek ke
orang dan orang itu tidak tangapin atau Cuma senyum dan ketawa. Gue pasti tersinggun
lalu mayun aja seharian di kamar, tapi ini beda dengan dia, gue sudah sering dimomen
tertentu curhat soal yang mungkin sangat pribadi ke dia dan jawabannya selalu
singakt jelas dan padat kadang ngk jawab sekalipun dan gue ngk kesel, malah
berfikir lagi tentang apa yang gue bicarain ke dia. Sempat gue berfikir mungkin
dia ini bukan manusia dia adalah siluman Telpon umum, yang kalau mau bicara
harus kasih masuk koin baru bicara. Tapi apa mungkin dia meminta bayaran untuk
mengeluarkan pendapatnya?
Gue rasa tidak. Atau mungki iya.. gue juga ngk tau lah..
yang pasti gue tulus membina hubungan ini dengan dia tidak tau sebagai apa tapi
yang pasti dia baik dan gue senang bersahabat dengan dia, tapi apa gue perlu
mikirin soal pendapatnya tentang gue? Apa perlu?
Gue rasa gue saat ini males mikir belajar dari pengalaman
gue, gue Cuma mau jalani aja yang penting gue mau iklas memjalaninya. Apapun
itu gue tetap berusaha menjadi Murit yang baik untuk Gurunya.
Dimanapun kamu berada sekrang, kamu tau lagunya Always On My
Mind dari Michael Buble aku persembain buat kamu dan tulisan terakhir ini untuk
kamu..
Gue berharap bisa berjumpa dengan kamu mungkin tidak di
kehidupan sekrang, mungkin di kehidupan nanti. Gue berharap….! karena kamu
selalu ada di ingatanku.
Miss you, my Beloved “E”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar