angin sakit ITU begitu dingin
hujan Menari bagai balerina
memancarkan Cahaya rindu
AKU Duduk dilorong putih
bagai menghentikan jalur angin
saat hujan ...
AKU Duduk Tak Sadar
sebuah gumpalan rasa Ragu
bagai eskrim Yang meleleh
dimanakah Kau sayang
hujan sudah turun-
Lorong Suami terasa sepi
bagai kerongkongan Yang tertelan
amarah
AKU menunggu Dan hujan pun seolah
laugh saat Hati lirih
tersayat ...
ku lemparkan pandanganku Ke BELAKANG
ADA senyum
Lalu ku endapkan berlahan-Lahan
dalam Hati
bolehkah AKU menarik bayanganku
bolehkah AKU menghapus Ragu
bolehkan AKU menundukan
Dan pergi
AKU dingin ..
Dan AKU menunggu dirimu
Dan Terus menunggu dalam diam
Bersama rintikan hujan ..
AKU ...
menunggumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar