Jumat, 09 Maret 2012

Menunggu~

angin sakit ITU begitu dingin

hujan Menari bagai balerina

memancarkan Cahaya rindu

AKU Duduk dilorong putih

bagai menghentikan jalur angin

saat hujan ...

AKU Duduk Tak Sadar

sebuah gumpalan rasa Ragu

bagai eskrim Yang meleleh

dimanakah Kau sayang

hujan sudah turun-

Lorong Suami terasa sepi



bagai kerongkongan Yang tertelan

amarah



AKU menunggu Dan hujan pun seolah

laugh saat Hati lirih

tersayat ...



ku lemparkan pandanganku Ke BELAKANG

ADA senyum

Lalu ku endapkan berlahan-Lahan

dalam Hati



bolehkah AKU menarik bayanganku

bolehkah AKU menghapus Ragu

bolehkan AKU menundukan

Dan pergi



AKU dingin ..

Dan AKU menunggu dirimu



Dan Terus menunggu dalam diam

Bersama rintikan hujan ..



  AKU ...

menunggumu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar