Minggu, 26 Mei 2013

Lihat, Dengar, Rasakan. Dari Pengagum Rahasiamu

Pernah dengar lagu Sheila On 7 yang judulnya LIHAT, DENGAR, RASAKAN. lagu yang cukup jadul di telinga...

Sekarang gue lagi dengerin sembari duduk di Balkon sembari menikmati semilir angin nan sejuk membelai wajahku...

Duduk duduk sembari dengerin lagu itu. Muncuk satu Nama, satu wajah dan satu senyum yang pernah bersalaman denganku waktu musim hujan di kota bandung letaknya di jalan Maulana Yusuf.

Mungkin Tuhan tau yang kayak begini yang aku suka bgt. Maksudnya suka aku liatin saat lagi butuh hiburan...

Sesuai judul lagu ini. lihat, dengar, rasakan. Gue sudah merasakan semuanya. Melihatnya mendengarnya dan merasakannya.

Tuhan mungkin mengetahui segalanya akan berakhir dan DIA mengirimkan seseorang yang mungkin bisa di bilang buat aku Greget buat melanggar semua peraturan yang menghalangi jalanku kepadanya.

Melihatnya saat pertama menjadi momen terindah buat gue, senyumnya benar benar mencuri pandanganku yang awalnya tak fokus padanya. Kepolosanya yang membuat dia di cintai banyak orang yang melihatnya. Pemikirannya membuat semua kagum padanya.,

sebagai seseorang yang mengaguminya selalu tidak dapat cela untuk mengaguminya dari dekat. Walau cuma melihat senyumnya yang terlalu manis itu..

Terkadang gue cuma bisa memandanginya dari Jendela Gereja saat dia pergi menggalkan gue yang terkadang berharap ingin menghabiskan waktu lebih lama bersamanya hanya untuk berbicara sepenggal kisah kisah anak anak di negri dongeng.

"... Pagi Kak Rey..." Mendengarkan 3 potong kata yang terucap dari bibirnya, gue seperti anak anak yang ingin memeluknya alias manja sejenak. Namun gue cuma bisa membalasnya dengan senyum. Hati gue seperi ada paduan suara yang bersorak sorak suka cita menyambut senyuman dan suara paginya...

Cinta mungkin tidak selamanya harus memiliki walau kadang ingin memiliki waktu sejenak bersamanya. Seandanya bisa gue mungkin adalah laki laki yang paling bahagia dan tak mungkin murung durja setiap mengingat masalalu. Dia terlalu sempurna untuk di miliki walaupun terkadang, mungkin. Bisa di miliki namun tak mungkin bisa. Sekalipun bisa gue akan mencoba untuk merenda kan hati gue untuk sebuah langka baru.

Cuma dia dari awal yang selalu hadir dalam pagi gue. Bayangannya yang menghantui gue setiap gue buka mata setiap pagi.

Senyumnya selalu membereskan masalah yang bergejolak dalam hati.

Seandainya bisa Tuhan Injikan gue memilik dari ribuan, gue akan memilihnya dan meninggalkan yang pernah memberi pesonanya di lembaran hidup gue.

Manusia boleh bermimpi namun Tuhan jua yang mengabulkannya. Tapi sejauh ini gue sudah bahagia dan bersukur sudah menjadi bagian dari kisah hidupnya. Setidaknya gue tidak akan di lupakanya sampai akhir hayatnya.

Mengingatnya saat dia tersenyum dan mengingatku saat melakukan hal konyol untuk mendapatkan sebuah perhatian.

Terlalu indah dia buat gue yang cuma sebatas gerhana bulan buat dia.

Seandainya dia mengetahui kalau itu adalah dia. Mungkin gue cuma bisa berbisik di telinganya "... Bersamalah denganku dan tersenyumlah..."

dia lah yang terakhir menghubungiku saat gue meningalkan semua. Walau tak bicara tapi gue tau dia mendengar suara gue. Dan sekarang...

Gue cuma bisa mengingat saat pertama kali MELIHATNYA, MENDENGARKANNYA dan MERASAKANNYA.

mengagumimu adalah suatu kenikmatan tersendiri saat semua manusia bahwa kamu adalah yang selalu membuat hari hari gue berwarna di masa masa krisisku. Sekarang semua terasa jauh namun gue cukup merasakan bahwa kita masih satu langit dan satu bumi. Dimana kita pasti berjumpa lagi untuk mengatakan salam satu sama lain di Gereja tercinta kita. GKI MY Bandung.

SELAMAT HARI MINGGU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar