Sabtu, 02 Januari 2016

MARI MENGENAL Minoritas LEBIH DEKAT


Banyak orang Indonesia tidak paham apa itu gay. Bahkan gay Indonesia sendiri tidak tahu apa2 tentang sejarah dan pengetahuan ilmiah gay. Karena itu aku terpanggil untuk menyebarkan informasi yang benar. Homosexual (gay) adalah mereka yang tertarik pada sesama jenis baik secara romantik maupun seksual.
Berlawanan dengan mitos dosa dan penyakit yang dikobarkan kaum religius, gay BUKAN dosa dan BUKAN penyakit. Menurut hasil konsensus dari para tenaga profesional di bidang kesehatan dan psikologi, gay adalah variasi normal dan positif dari keanekaragaman makhluk hidup.
Jumlah gay SANGAT BANYAK. Menurut hasil penelitian almarhum seksolog Prof Alfred Kinsey, 1 dari 10 pria dunia positif gay murni. 9-nya bervariasi: ada yang hetero murni, ada pula yang biseks (suka kedua jenis). Jika kaum biseks juga dihitung sebagai gay, bayangkan jumlah gay di dunia. Sayangnya, sensus gay sulit dilakukan karena banyak gay yang masih malu mengaku gay, bahkan di negara2 Eropa.
Gay BUKAN produk barat atau trend modern karena gay sudah ada sejak zaman manusia purba. Pasangan sejarah gay yang pertama ditemukan di makam Mesir kuno. Gay BUKAN produk dosa atau imoralitas karena banyak binatang yang gay (terutama penguin, domba, lalat).
Berikut mitos2 SALAH soal gay yang beredar di masyarakat:
#1 Gay itu pilihan sadar
Faktanya, tidak ada manusia yang mau terlahir gay di dunia yang kejam ini. Mayoritas gay terlahir gay. Ketika pubertas, otomatis mereka tertarik dengan sesama jenis. Bahkan jika si gay tumbuh di lingkungan yang bebas pornografi gay dan pergaulan buruk, dia tetap akan jadi gay. Hal ini TIDAK bisa dicegah! Suka atau tidak suka, gay adalah bagian dari keanekaragaman genetik pada manusia dan hewan. Semua berasal dari ALAM.
#2 Gay bisa sembuh
Berhubung gay itu genetik, gay tidak bisa diubah. Sejarah membuktikan berbagai terapi hormon, setrum, bahkan terapi sadis yang memakai kotoran manusia, GAGAL mengubah orientasi seks. Logikanya, jika gay itu ‘penyakit’ dan bisa ‘sembuh’, maka hari ini kalian bisa dengan mudah menemukan pil anti gay di apotek2 terdekat. Nyatanya tidak begitu kan? Memang ada gay yang ngaku ‘sembuh’. Tapi sesungguhnya, mereka bukan gay sejati melainkan biseks. Itu pun tidak berarti mereka ‘sembuh’ karena sisi gay-nya tetap ada. Kemungkinan lain, gay yang ngaku ‘sembuh’ hanya berbohong untuk menutupi aib. Urusan ranjang, siapa yang tahu?
#3 Penelitian terbaru menyatakan tidak ada gen gay
Dulu, memang disebutkan para ahli memburu gen tunggal yang bertanggungjawab untuk meng-homo-kan manusia. Gen ini dipakai kaum gay untuk menjustifikasikeberadaannnya. Kaum homofobia religius juga memakai gen ini sebagai target pembasmian lewat terapi medis. Dunia gempar saat beredar berita bahwa gen gay itu tidak ada! Namun fakta terbaru muncul, sayangnya tidak diekspos. Faktanya, gay memang genetik. Tapi penyebabnya bukan satu gen tunggal, melainkan BEBERAPA GEN non seksual yang berinteraksi dengan faktor2 lainnya! Intinya, homoseksualitas itu rumit dan tidak bisa dibasmi.
http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/4215427.stm
#4 Gay itu penyakit
Asosiasi Psikiatri Amerika (APA) dan WHO sudah menetapkan bahwa gay BUKAN penyakit! APA bahkan sudah menghapus homoseksualitas dari daftar penyakit jiwa sejak akhir th 1970an. Banyak kaum beragama menuduh ini rekayasa gay tapi mereka lupa satu fakta bahwa keputusan macam itu tak bisa seenaknya diputuskan krn menyangkut hidup orang banyak. Plus, reputasi para dewan psikologi dipertaruhkan! Jadi, jika induk organisasi psikologi dunia sudah menyebut gay itu normal, maka psikolog Indonesia yang berani bilang gay itu penyimpangan atau pilihan adalah psikolog yang tidak kompeten !!!
http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality_and_psychology
#5 Gay bisa menular
Jika kamu tidak punya ‘bakat gay’, kamu TIDAK akan bisa berubah gay! Mereka yang ‘tertular’ gay sebenarnya adalah gay juga. Mungkin mereka belum menyadarinya, sehingga ketika mencoba gay seks, mereka langsung menemukan jati dirinya. Atau mungkin juga mereka gay sejak dulu tapi berlagak hetero di depan masyarakat. Ketika ke-gay-annya terbongkar, masyarakat heboh dan mengira si gay adalah korban penularan gay (berhubung si gay nampak hetero).
#6 Sekali disodomi, kamu akan jadi gay 
Mitos sesat ini beredar gara2 hasutan para pemerkosa pedofil. Mereka rata2 mengaku pernah diperkosa secara gay semasa kecil. Banyak psikolog Indonesia yang mempercayai omongan penjahat kelamin begitu saja. Padahal, semua cuma alasan untuk meringankan hukuman mereka. FAKTAnya, korban pedofil gay TIDAK AKAN berubah gay kalo dia sendiri bukan gay! Banyak kasus di Amerika, membuktikan banyak korban pedofil gay tetap heteroseks bahkan beristri dan beranak, dan sebagian kembali untuk membunuh sang pemerkosa! Kasus paling heboh adalah korban pedofil Aaron Vargas yang menembak pemerkosanya 20an th kemudian.
#7 Tuhan tidak mencipta gay. Gay itu kejahatan melawan tuhan dan alam
Faktanya, di alam, ditemukan banyak hewan2 gay, mulai dari serangga, reptil, burung, ikan, dan mamalia. Beberapa contoh hewan gay adalah domba, penguin, burung pemakan bangkai, jerapah, lalat, dll. Malaysia adalah contoh negara tolol yang membuat UU Kejahatan Melawan Alam di mana kaum gay harus dihukum berat karena menyalahi ‘hukum alam’. Jelas sekali orang Malaysia ber IQ jongkok karena mereka tidak tahu soal binatang gay di ALAM. Jika tuhan tidak mencipta gay, logikanya di alam tidak ada homoseksualitas. Betul kan?
http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexual_behavior_in_animals
#8 Gay gila seks
Faktanya, semua makhluk berpenis itu gila seks! Emangnya pria hetero tidak gila payudara? Tidak gila pornografi? Tidak serong? Masalah gay suka gonta-ganti pasangan, itu karena salah kaum homofobia juga. Memang tidak semua gay sebrengsek itu, tapi memang ada sebagian yang merasa berhak untuk serong  sana-sini karena pernikahan gay dilarang oleh kaum homofobia.
#9 Gay cemburuan dan hobi membunuh
Ini mitos tolol yang menyalahi mitos gay suka gonta-ganti pasangan. Tidak semua gay segila Ryan Jombang. Lagipula, emangnya pria hetero tidak cemburuan? Faktanya, kasus kekerasan rumahtangga hetero jauh lebih banyak dibanding kasus gay: suami bunuh istriistri bunuh suamisuami siram air keras ke muka istriistri potong penis suami. Silahkan google sendiri, ada banyak cerita2 seru tentang pasangan heteroseksual yang saling bantai atas nama cinta dan CEMBURU!
#10 Semua gay itu kemayu dan semua lesbian itu tomboy
Memang benar, sebagian besar pria kemayu itu gay dan sebagian besar wanita tomboy itu lesbian, TAPI tidak berarti semua gay dan lesbian itu seperti mereka. Faktanya, gay juga ada yang macho. Apalagi jika dia brewokan dan berbulu dada. Aura maskulinnya sangat terasa. Mayarakat akan tertipu mengira pria itu hetero, padahal dia gay. Pria gay macho rata2 malu mengaku gay, apalagi jika dia tinggal di negara homofobia macam Indonesia. Sedangkan pria kemayu kesulitan menyembunyikan ke-gay-annya, makanya rata2 cuek. Oleh sebab itu, gay yang terlihat di muka umum hanyalah pria kemayu saja. Dan timbullah mitos sesat itu.
#11 Semua pria yang beristri pasti hetero
Itu anggapan tolol! Pernah dengar kata SANDIWARA? Faktanya, pria gay maskulin lebih lihai menyembunyikan homoseksualitasnya karena penampilan mereka macho. Takut ketahuan gay, pria gay akan menikahi wanita saat umurnya cukup. Ada juga gay yang bercita2 sembuh dengan mengenalkan penisnya pada vagina. Faktanya juga, pernikahan hetero TIDAK bisa ‘menyembuhkan’ gay kecuali si gay ternyata biseks. Suami gay tidak bisa menyayangi istrinya lahir batin karena mentalnya tertekan. Dia TERPAKSA menikahi si istri. Suami gay juga PASTI akan berhomoseks di luar! Jika semua pria gay yang beristri berani unjuk diri, masyarakat Indonesia akan gempar melihat JUMLAHnya yang banyak! Aku pribadi kenal banyak pria gay beristri
#12 Di Timur Tengah tidak ada gay
Memang benar, hukum agama di sana sangat brutal. Tapi tidak berarti tidak ada gay si sana! Apakah hukum agama secara supranatural bisa mencegah kelahiran gay? Tentu tidak! Beberapa tahun lalu, presiden Iran (Ahmadinejad) dengan tolol berkata “Tidak ada kaum homoseksual di Iran, tidak seperti kalian di Amerika.” Faktanya, setiap tahun gay dihukum mati di depan umum. Bahkan banyak penonton yang sengaja membawa anak2 mereka untuk menyakikan gay dihukum mati. Bahkan, mayat si gay sengaja dipublikasikan untuk menakut-nakuti kaum gay Iran. Kasus gay Iran yang paling heboh adalah Mahmoud Asgari dan Ayaz Marhoni. Perlu diingat, orang timur tengah tidak pernah mengakui gay sebagai genetik. Mereka tetap menuduh gay adalah produk imoralitas dan dosa
#13 Israel adalah tanah sodomi, semua penduduknya itu gay!
Mitos ini sering ditemukan di situs sampah semacam Detik dan Yahoo di mana berita soal gay dan Yahudi ditulis. Ini omongan bodoh yang dihembuskan kaum anti Yahudi. Sama halnya dengan adanya gay di negara2 Islam, ada pula kaum pembenci gay di Israel! Jangan lupa, hukum anti gay pertama kali berasal dari agama Yahudi (Judaisme) jauh sebelum agama Kristen dan Islam muncul! Kitab Taurat Yahudi (Imamat/Leviticus) menyebutkan bahwa gay harus dibunuh dan darahnya ditumpahkan di atas mayatnya. Ayat YAHUDI inilah yang kemudian dipakai oleh agama2 Abrahamic lain untuk mengecam gay.
#14 Kitab suci jelas2 menulis gay itu dosa dan harus dihukum mati! 
Aku hanya bisa menjawab dari sisi Kristen. Hukum anti gay Kristen berasal dari kitab taurat Yahudi (Imamat – Leviticus). Tapi bagi yang bisa berbahasa Yahudi dan punya kitab Taurat asli, pasti sadar bahwa sesungguhnya yang dikecam di sana adalah kaum penyembah berhala yang menggunakan medium gay seks, bukan kaum gay modern. Masalahnya, tidak ada kosakata modern untuk menyebut kaum penyembah berhala yang memakai gay seks, sehingga kata itu mentah2 diterjemahkan menjadi GAY. Kasus terjemahan error juga terjadi dalam kitab Ayub Indonesia, di mana kata asli LEVIATHAN (reptil laut raksasa) seenaknya diterjemahkan menjadi BUAYA.
sumber : http://gaytalk2011.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar