Minggu, 17 Juli 2011

Crut marut

Gue tipikel manusia yang suka mengumbar kesedianku di muka umum,. Tuk mendapatkan seseorang yang mau mendoakanku. Mungikin miris tapi itulah gue. Gue mungkin bias menyimpannya namun pada saat yang tertekan gue akan memompa keluar semua dan mungkin ada sebagian orang suka namun ada yang tidak.

Gue sadari mungkin gue salah atau benar dalam mengelola masalah yang gue hadapi saat ini, sudah terlalu cukup banyak orang yang memberi pendapat mengenai masalah gue, geu juga baru sadarai kalau letak masalahnya karena gue takut kehilangan saja.

Gue sadari betul gue sayang bgt dengan seseorang jau di sana. Mungkin 3 jam perjalanan dari bandung. Rasa sayang itu yang membuat gue takut kehilangan sososk yang sangat kuat memberi warna baru dalam dimensi cinta gue, walau kadang gue menilai diri gue bodoh tapi kadang – kadang bodoh itu perlu tuk memperolah sesuatu.

Yang gue ingat sampai saat ini adalah tatapannya itu kuat bgt menatap gue seakan isi hati gue di rebut dengan paksa seolah oleh dia mengatakan “ iniloh gue liat gue.”

Dari semenjak gue memasuki dunia percintaan dengan ciuman dgn anak SMP waktu gue SD di jaman bahela, gue menyadari kalau cinta Cuma sebatas meliaht dia lalu triak triak dalam hati namun ngk berani maju untuk perjuangkan. Dengan berjalannya waktu gue sadari kalau cinta juga perlu di perjuangankan sampai dia benar benar betrpikir kalau perjuangan buat dapatin dia itu perlu di kasih penghargaan yaitu “ JADIAN”

Mulai dari masalah kelauga sampai masalah pacar dan masalah persahabatan numpuk carut marut di kepala gue, dan gue memutuskan untuk menangalkan artribut kalau gue guru sekolah minggu ( guru agama ), gue triak apa aja gue keluarkan unek unek yang terpendam sekian lama dan mempermalukan diri gue, gue sadari itu memalukan namun gue Cuma bias hal itu dari pada gue curhat dan diam.

Terbukti beberapa hari setelah itu emosi gue makin meredah karena gue akhiri keributan hati ini dengan datang ke Tuhan berdoa, menangisi semua kesalahan di hadapat Tuhan Yesus.

Dua kali berdoa dengan sungu” ada satu ketenangan yang mulai timbul walau gue sadari masih sedikit ketakutan akan hubungan gue dgn akhirnya akan mau dibawa kemana?

Gue pernah mengatakan padanya kalau gue ngk mencari pelampiasan, gue trima dia apa adanya mau dia kurus atau dia gemuk. Dia bilang dia punya seseorang dan gue iklas menerima hal itu, walau dulu gue paling benci jadi tukang selingkuh atau de selingkuhin.. namun apa boleh uat demi cinta gue, gue menjalani semua dengan iklas.

Pertama gue ketemu dia, dari awal gue katakana kalu gue tidak menyesal. Cinta gue tulus wlau dia jlek seklinpun namun gue tetap cinta. Dan terbuktik semua. Kami saling jujur, sempat sakit (cembur) mendengan kisahnya tapi sudah lah itu kisah masalalunya.

Pada akhir dia beruba pikiran,. Apa mungkin fisik gue jelek tapi sebelum kita bertemu, gue sudah melakukan apapun untuk memadatkan fisik gue. Gue udah persipkan semua namun kenyataanya gue belum dikasih gemuk?

Setiap doa gue, gue selalu meminta dengan tulus, gue ngk mau dia pergi seperti yang sudah sudah, hati aku sakit kalau itu terjadi lagi. Biarlah in yang takhir buat hidupku. Walau aku harus mengorbankan yang lain aku iklas.. itu Cuma doa, gue tidak tahu Tuhan punya rencana apa dalam hidup gue? 

Sekarang yang gue bisa lakukan yah Cuma berdoa dan berusaha lalu serahin sama Tuhan Yesus.

Gue Cuma mau bilang kita beda agama tapi gue tetap sayang kamu apa adanya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar