Bab 2
Kami dan Bogor!
Sabtu
pagi dua anak itu terjaga saat tertidur dengan suara burung yang
berkicawan di langit dan aliran air yang
gemerincingan diluar sana. Bangun dan berdirilah Ute untuk pertama kalinya di
pagi yang indah, ia pun menguap dan peregangan, berjalan ke Teddy kemudian dan mencoba
membangunkannya.
Ute
menepuk dengan lembut bahu Teddy hanya untuk membagunkannya.
"Ted,
waktu untuk bangun, waktunya kita pulang dan kita harus berkemas terlebih dulu."
Seketika
Teddy bangun dan bersiap siap untuk berpakaian dengan simplenya lalu melompat dari
pondok pohon menuju jalan, mereka pun berpisah dan berjalan menujuh rumah masingmasing.
"Gue
baru saja kembali dari sungai dengan Utte..”ungkapan Hati seorang Teddy sesaat sampai
di depan rumahnya.
Berjalan
di lantai atas ke kamar orang tuanya
Teddy melangkakan kakinya dengan tenangnya kemudian ia melihat semua tas sudah dikemas
dan tergeletak secari kertas di tempat tidur.
" Dear Teddy Tercinta
“…….. Anakku tersayang, kami pergi ke Bogor
untuk mengambil beberapa hal sehingga kita siap terlebih dahulu tuk perjalanan.
Berkemahlah, setelah kamu pulang ambil tasmu dan ke rumahnya Ute, kita akan ke
Bogor . Kami mencintaimu anak….. "
Ia
pun Meraih tas nya dan berlari kerumah Ute, Teddy melihati bunda Ute, Linda
berjalan keluar membawa dua tas ransel besar,
"Hei
Teddy, Ute masih di dalam lagi berkemasan barang- barangnya, ada baiknya kamu naik
ke atas, bantu Ute berkemas di kamarnya.”
"iya,
senang melihat andaTante Linda."
Ibu
Linda ini adalah seorang ibu rumahan yang menghabiskan waktunya dengan memasak,
seorang wanita super yang menghabiskan waktunya mengurusin seorang suami dan seorang
anak perempuan bernama Ute.
Langka
kakinya begitu pasti saat mengayunkan kakinya di atas lantai kayu abat 19 itu,
seketika ayah Ute keluar dan mereka pun salang menatap,
"Selamat
pagi Om!"Teriak Teddy saat ia berjalan melewatinya ke kamar Ute,
"Pagi
jugaTedd."Balasan Robert
Ia
seharusnya tak harus canggung lagi dengan ayah nya Ute karena ayah ute adalah seorang
pembaca berita di MetroTv, siapa yang tidak mengenal Robert Hartanto.
Ia
pun brjalan ke kamar Ute, Pria itu berjalan dengan sepasang kakinya melangkakan
kakinya yang terseret oleh kaki celana,
“Tek..kamu
sedang apa?..”
"Hei..
Tedd bias kamu pegangin untuk gue sementara gue melakukan hal-hal lain, kamu tetap
di sini? Yah!”
Ute
bertanya sambil melempar baju kemuka Teddy.
"Ummm…
ok kemudian apa lagi?."
Tertawa
sedikit dan memerah sedikit, Datang balasan Teddy.
"Gue
belum pernah melihat kamu begitu bersemangat atau pecicilan sekali, karena kamu
mengetahui tentang gue akan pindah di sebelah kamu, heh..! yang seperti waktu dulu
di semester 2 ketika kamu menemukan permen Pak Roy di laci selama dalamPelajaran."
Teddy
mengatakan di selah aktifitas berkemas mereka berdua.
"Oh
ya itu lucu sekali, dia bilang akan memberikan gue satu bulan jika gue mengatakan
sesuatu hehe." Ute mengatakan saat ia selesai mengemasi tas terakhirnya.
Teddy
mendengar suara mobil keluarganya 1.965 El Camino menarik kedalam Garasi.
"Yah
Selamatpagi Linda."
Ibunda
Teddy Lydia, menyapanya. Berjalan kedalam rumah dan memangil anak-anaknya,
mereka dating berlari menuruni tangga dengan semuatas mereka,
"Kalian
naikkan tas kalian di Bus kemudian kembali ke sini untuk berdoa, sebelum kita berangkat.!.".
"Baiklah
..” balas mereka berdua
Berlarian
ke belakang dan menempatkan tas mereka di belakang bus, mereka pun berjalan kembali
ke depan rumah dan bergabung dengan orang tua di depan rumah.
Sekarang
ini mereka menjadi sangat religius, kedua keluarga menghadiri layanan dari GKI Maulana
Yusuf setiap hari Minggu dan Rabu dalam seminggu, anak-anak itu lebih senang untuk
pergi ke Gereja yang di Pimpin seorang pendeta yang keren, tapi mereka mengerang
ketikamendengar panggilan untuk doa.
"Ya
Tuhan, kami meminta Mumelindungi kami dalam perjalanan ini dan menjaga setiap bahaya
yang tidak diinginkan di jalan,
melindungi dan menjaga kita semua, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin."
Sebagai orang selesai
"Amin."
Ucapan semua orang.
Kemudian
mereka Meraih berbagai tas-tas yang tersisa ke dua keluarga dan menempatkan barang-barang
mereka di bus dan melanjutkan. Bus pun mulaimenya la dan bersiap untuk berangkat
menujutujuan.
"Baiklah
semua, kita akanmengambil jalurTol menuju ke Bogor, terdengar sepertinya rencana?"
Teriakan
”…. Yep, lets go….” Dari belakang. Mobil
pun Menujujalan, Robert pun berhenti untuk mengisi tangki dan kemudian masuk ke
jalantol. Sementara di belakang dua anak itu membaca buku komik dan hanya berbicara
tentang hal-hal kecil yang anak kampus ITB lakukan, paraIbu-ibu berbicara tentang
gaya rambut dan pakaian apa yang tren di Bandung, sedangkan ayah Teddy, Petra,
berbicara dengan Robert tentang berbagai jenis mobil yang terbaik untuk setiap merek
dan sepakbola kemarin malam.
Dua
jam berlaludan mereka semua mampir di Sukabumi untuk makan siang, anak-anak sedang
tidur dan lelah selama perjalanan,
"Hei,
kalian semua, waktu nyamakan siang, ayok..."
Mereka
pun keluar dari bus keluarga pergi ke McDonalds untuk makan siang, sebelum makan
mereka mengucapkan doa terlebih dahulu baru makan dan kemudian melanjutkan perjalan
lagi, makan di sepanjang jalan Ute mengeluarkan pistol ayah nya,
"Tek…!!!
singkirkanitu," bisik Teddy
"Enggak
apa-apa, mereka tidak bias melihatnya" balasan Ute.
Saat
matahari terbenam di pegunungan Sukabumi, dan dalam jarak awan mendung bergerak
untuk mendinginkan hari yang panas, hanya lebih 5 jam dan ke luargaakan tiba di
Kota hujan Bogor, dan setelah itu, dan hal menenangkanakan di mulai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar