Rabu, 15 Juni 2011

Buku cinta Ibu Anne untuk Yohanes

Ini Cuma kisah fiksi belaka, aku Cuma terilhami dari lagu Seventeen - Untuk Mencintaimu. Tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadiku atau para karakter dalam cerita ini. Aku Cuma sedikit berimajinasi saja saat aku tak bisa tidur. Trimakasih buat teman – temanku yang sudah mengijinkan namanya aku pakai dalam cerita ini.. selamat membaca..!


*****Pernahkah kalian jatuh cinta sama seorang mahasiswi Theolog yang akan menjadi calon pendeta? Pasti pernah! Ayo, ngaku saja, tak perlu malu – malu ^_^ semua calon pendeta, semuanya punya pesona di saat pertama kali KKN di Gereja setempat, tidak bermaksut menjatukan tapi saya jujur mengatakannya karena mereka ramah sekali :)..

Perkenalkan nama saya Yohanes Putra Pratama umur 18 Tahun, sekolah di SMU khatolik di Surabaya sekarang sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan menempuh Ujian Nasional tapi itu masih lama, masih ada 4 bulan lagi ngehadapin UN. Sekarang lagi liburan sekolah karena abis Ujian Akhir Semester dan liburan hanya dirumah aja karena orang tuaku sibuk dengan pekerjaan mereka yang padat banget, jadilah saya sendiri saja di rumah. Kalau dirumah paling cuman main Basket dan Berenang kemudian ngajak temen temen sekolah main PS. Kalau sudah bosen paling Facebook dikamar sampai ketiduran. Dasar anak SMU banget.

Cerita ini terjadi ketika pada saat saya mau mengikuti pelajaran ketekesasi di Gereja setiap hari jumat sore. Pada waktu itu, ada seorang calon pendeta baru yang masi muda. Dan kebetulan sekali, setiap mahasiswi yang lagi KKN selalu dapat tugas untuk masuk kelas katekesasi buat mengajar atau membagikan pengalaman mereka selama di bangku kulia agar yang mau jadi Pendeta punya gambaran, banyak pelajaran yang sama dengan mahasiwsi Theolog. Namanya Anne Lukito, orang – orang Gereja memangilnya Ibu Anne. Dia memang orang Surabaya asli dan logat Jawanya medok sekali. Pasti kalian membayangkan seorang wanita yang gendut dan berpakian jadul. Salah besar!!! ^_^ Ibu Anne itu cantik sekali, sama sekali tak terlihat seperti ibu – ibu. Dan tubuhnya pun lansing bak Putri Indonesia 2009 penampilannya selalu mengikuti perkembangan model. Umurnya masih terbilang muda, sekitar tigapuluhan. Dia memang tidak memelihara kuku, tapi keliatan indah jari – jarinya, itu membuatnya terlihat seksi sekali! Saat berdoa Menurut kabar angin, Ibu Anne itu masih single, alias belum menika.

Tiap kali dia mengajar Katekesasi, saya tak pernah capek memandangnya dari kejauan. Walau sering di tegur karena tidak membawa Alkitab, grogi saat berdoa dan melamun kadang smsan selama pelajaran dimulai, yang kusukai darinya adalah kebiasaannya yang selalu tak mengikat rambutnya yang panjang, keliatan seperti artis korea.

Lalu si Iblis membisikan pesan gila kepadaku”hai anak bodoh...!! dia cantik kenapa tidak kau tembak saja dengan surat cinta sebelum terlambat, kau harus genjatan senjata deluan dari pada di ambil orang.”

”Iblis.. kenapa kau mengusik anak Tuhan, dasar Itam..!!” suara malaikat bergema di kepalaku.”malaikat autis..! ini wilaya gue..!! pergi sana dasar tukang daster..”“apa kau bilang Tukang daster...!!! dasar itam, ireng, buluk, dekil, pembuat onar dunia.. jgn rusakin Yohanes.. kulapokan kau sama Tuhan..““wekkkkk..... dasar anak Tuhan, braninya LOPORAN.. cemen,!!!!..” ejekan si iblis

“Ahaaa aAhhhh.. kalian BRISIK SEKALI..! DIAM..!!! didepan ada ibu Anne, gangu saja..!! huhuhuh...” amarku yang meletup keluar saat mendengarkan pertengkaran malaikat dan iblis di otak..

“uda Bos Tulis surat cepat..” rayuan si iblis“ jangan Yohanes itu dosa, dia lebih Tua dari kamu..” malaikat pun mebalas merayuku.

“ hai kalian berdua dapat salam dari Sherina Munaf..” jawap dengan senyum sisnis”Salam apa...” jawab si iblis dan malaikat seretak” PERGILAH KAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU...”

Saya mengambil secarik kertas setelah mendengar suara si iblis dan mulai menulis sebuah surat cinta tanpa nama. Kupikir, itulah satu-satunya cara agar si cantik Ibu Anne menyadari bahwa dia mempunyai seorang penggemar rahasia. Suratku berbunyi:

Untuk pembimbingku tercinta, Ibu Anne Lukito.

Saya adalah salah satu Jemaatmu yang jatuh cinta padamu. Tapi saya masi kelas 3 SMA. Biarpun begitu, saya naksir Ibu. senyum Ibu begitu menbuatku terpesona, sampai-sampai saya tak bisa konsentrasi membaca, terutama saat Ibu menyuruku berdoa di depan kelas, Hanya Ibu yang dapat kupikirkan siang malam. Saya ingin bersamamu, ibu, meksipun hanya satu mata pelajaran katekesasi.

Memikirkanmu, ibu. aku jadi malas belajar. Soalnya, otaku kini jauh lebih encer dari kepintaran siapapun di dunia.

wasalam, Penggemar rahasiamu.

Tak sulit untuk menyelipkan surat itu ke dalam Alkitabnya sebab saya sering ditugasinya untuk membantunya membawakan tasnya ke mobilnya. Sambil berpura-pura membereskan, tanganku menyelipkan surat itu. Saya tak tahu apakah dia akan menemukan surat itu atau tidak. Tapi paling tidak, saya telah berusaha.

Selama berhari-hari, tak ada yang terjadi. Sikap Ibu Anne pun biasa-biasa saat kelas katekesasi berlangsung. Sampai pada suatu hari bertepat di hari minggu pagi, tiba – tiba dia memanggilku untuk menghadapnya. Saya sungguh tak tahu dalam rangka apa dia ingin bertemu denganku. Begitu melihatku masuk, Ibu Anneku yang cantik itu mempersilahkanku untuk duduk. Didalam Gereja, tapi berhubung saya dipanggil stelah para Jemaat pulang. Ruang kebaktian itu kosong sama sekali. Jadi saya dapat sedikit bersantai, tanpa harus khawatir ada yang masuk mebersikan ruang Gereja.

"Yohanes, bisa kamu jelaskan ini?" tanyanya dengan suaranya yang keibuan.Dia menyodorkan secarik kertas yang nampak sangat familiar. Penasaran, saya memngambilnya dan.. Mampus ni! Itu surat cintaku untuk Ibu Anne!

"Surat itu kamu yang menulisnya 'kan?" tanyanya."Ibu mengenal betul tulisan tanganmu. Jadi kamu tak perlu berbohong."

Sekujur tubuhku gemetaran. 'Astaga, apa yang telah kuperbuat? Kenapa harus memakai tulisan tanganku? Kenapa tak pakai mesin tik saja?' pikirku, keringat dingin menuruni wajahku. Tapi saya tahu bahwa tak ada gunanya untuk berbohong karena ini hari minggu dan lagi dia seorang calon pendeta pastinya mengetahui cirikas seorang pembohong. Maka, dengan wajah tertunduk, saya mengakui semuanya.

"Benar, Ibu. Surat itu saya yang menulisnya. Saya.. Saya jatuh cinta padamu.. Saya tahu saya salah. Jadi saya hanya dapat pasrah. Saya siap jika Ibu ingin menghukum saya saat ini," kataku lemas.

Ibu Anne bangkit dan memandangiku.

"Siapa yang bilang kalau Ibu akan menghukummu? Ibu harus akui, Ibu suka sekali dengan suratmu itu. Meski singkat, suratmu begitu jujur. Namun seharusnya anak seumur kamu lebih memikirkan sekolah, bukanya cinta."

Tentu saja saya terkejut mendengarnya. Kubalikkan badanku dan kulihat Ibu Anne sedang tersenyum ramah padaku.

"..iya Ibu maafkan saya.." Tertunduk malu, saya memeluk tangannya.” ibu akan pelayanan keluar Kota..””kemana buk..””Irian jaya..”

Mendengar ibu Anne pelayanan ke Irian Jaya membuat hatiku pilu, walau aku sadari Ibu Anne lebih pantas jadi kakakku bukan pacarku, semenjak kejadian itu aku tidak mengikuti kelas katekasasi lagi karena sebagian orang telah mengetahui berita kalau aku menyukai Ibu Anne. 4 bulan telah berlalu waktu Cuma sekolah dan menghabiskan waktu di depan kompute untuk mengerjakan tugas sekolah dan belajar untuk ujian terkadan menghabiskan sisa waktu untuk bermain PS. Sore itu adalah sore terharu buatku.

” Kakak ada ibu Anne di depan..” sautan adekku yang masi SD kelas 1“adek aja bukain, kakak lagi tanggung ni mainnya..” “Kakak...!!! aaku lagi makan..! dasar pemalas kk ini..”“ iya adekku yang gemuk, dasar.! Minta tolong saja susah bilangi ibu kalau pulang..”” kakak tukang lapor Creweeeeeeeeeeeeeeeet...!”” au ah gelap,” soraya mematiakan PS dan bergegas menuju Ruang tamu“ eh ibu.. apa kabar Ibu Anne..” sapaanku dengan senyum manis“ baik Yohanes, kamu tidak keliatan di gereja lagi kemana? Sibuk sekolah atau ada sesuatu?..”“ sibuk sekolah sebentar lagi kan sudah mendekati ujian kelulusan..”“ bagus deh kalau begitu ibu mau kasih hadia buku buat kamu, malam

ini ibu berangkat ke Irian Jaya. Semoga buku ini bisa membimbing kamu menghadapi masa remajamu dalam Tuhan..”

Mendengar hal itu air mataku jatuh dan soraya terbata bata menjawap namun tak mampu, aku hanya mengagukan kepala seakan tak ingin melepas ibu pergi“ jangan menangis yah kamu cowok harus kuat..”“ iya buk...” sambil menghapus air mata dan tiba – tiba adikku Bili loncat ke arah sofa langsung menghalau kami yang sedang trharu dalam suasan yang melo“ ahH.. kakak paya, begitu saja cengeng..” “ diam ka dek..””ibu Anne sekolah minggu nanti siapa yang ngajar?” peranyaan Bili membuat pikirangku serontak terheran – heran dan berkata dalam hati “ anak ini bener – bener menggusik acaraku saja..” sambil menatap senyum Ibu Anne “oh itu yang akan mengajar nanti kakak G’len”“ makasih yah ibu, aku mau belajar dulu.. sampe ketemu yah Ibu Anne””bailah Yohanes.. sembentar lagi ibu mau pulang tapi ibu mau bilang 1 hal, dalam hidup kita harus bisa belajar dari sesuatu yang telah terjadi, kamu juga harus bisa belajar untuk semangat lagi. Suatu saat kamu akan mengerti apa arti kehidupan ini terutama kehidupan dalam Tuhan..” dan merai tanganku kemudian dia mendoakan aku

Sebuah buku berwarna merah hati bertuliskan Tuhan masih menulis cerita cinta yang di sodorkan padaku membuat aku mengerti bahwa Tuhan masi menulis cerita cintaku akan lebih indah lagi di suatu hari nanti.. saat Ibu Anne tak lagi ada aku makin hari makin giat belajar untuk lulus SMU dan masuk universitas, memahami kenapa Ibu Anne tak membalas cintaku waktu itu karena umurku saat itu masi sangat rapuh dan terlalu naif soal cinta. Dia memberikan buku ini agar aku belajar banyak apa itu Cinta, terutama cinta dalam Tuhan.. “ ibu tunggu aku lulus kulia maka aku sudah jadi pria dewasa bukan anak SMU lagi...!!” trikan seorang anak remaja yang belajar menemukan arti cintanya dalam keingin tahuannya di masa puberitas (^_~)v.


T.A.M.A.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar